SUKABUMIUPDATE.com - Muhammad Saiful Hadi (27 tahun) melaporkan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan yang dialaminya pada Kamis (31/1/2019) siang di kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, Hadi menderita luka dan lebam di wajah, kepala dan tangan. Sekitar pukul 19.30 WIB, Hadi melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Sukabumi Kota.
Kepada sejumlah awak media di kantor polisi, Hadi mengaku mendatangi kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi untuk mengantarkan rekannya, sekaligus mengklalrifikasi soal kegiatan Wirausaha Bersama Sandiaga Uno, 18 Januari 2019 lalu di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi.
Hadi mengaku dipukuli sejumlah kader Partai Gerindra saat mengklarifikasi soal larangan kader yang memakai atribut partai masuk ke lokasi kegiatan Sandiaga Uno. Larangan itu atas imbauan KPU dan Bawaslu untuk tidak memasang atribut partai politik di Gedung Juang yang merupakan fasilitas negara.
Selain dipukuli, ia mengaku dilempari asbak dan diinjak oleh sejumlah kader Partai Gerindra yang berada di dalam ruangan.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro mengaku akan bertindak profesional dan proporsional terkait laporan ini. Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP di kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Jalan KH A Sanusi, Kecamatan Cisaat.
"Saat kini kami menerima laporan tersebut. Kami akan lakukan langka-langkah penyidikan dan penyelidikan. Dan kami laksanakan olah TKP. Informasi awal masih dalam tahap penyidikan. Intinya, terjadi salah paham. Tapi masih tetap akan kami dalami," jelas Susatyo kepada awak media usai olah TKP.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara membantah tudingan soal aksi penganiayaan dan pengeroyokan.
BACA JUGA: Pesan Sandi Kepada Generasi Milenial Sukabumi yang Ingin Sukses Wirausaha
"Itu adalah perkelahian antara Hadi dan salah seorang kader Partai Gerindra. Perkelahian terjadi akibat Hadi terkesan marah-marah dan tidak sopan kepada saya, di hadapan kader dan anggota Partai Gerindra yang saat itu menyeksikan langsung," kata Yudha saat dihubungi sukabumiupdate.com, Kamis malam.
Yudha mengaku disudutkan lantaran ia dituduh ikut melakukan penganiayaan. Padahal, ia mengaku saat itu sempat melerai aksi perkelahian dan mencoba menenangkan antara Hadi dan salah satu kadernya tersebut.
“Tidak mungkin saya melakukan hal itu. Bahkan kader saya pun ada yang mengalami luka akibat perkelahian," jelasnya.