SUKABUMIUPDATE.com - Persoalan upah buruh yang belum dibayar oleh pabrik garmen PT Sentosa Utama Garmindo (SUG), di Kampung Caringinkaret RT 03/04, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, berdampak pada kehidupan buruh.
Sebagian mereka mengaku terpaksa meninggalakan kontrakan dan tidur di masjid karena tak mampu membayar sewa rumah atau menunggak.
Seperti dialami salah seorang karyawan PT SUG Saepudin (30 tahun), dirinya sudah beberapa hari ini tidak bisa menempati rumah kontrakannya akibat nunggak pembayaran.
"Saya terpaksa tidur di pabrik atau di mesjid pak karena tidak mampu bayar kontrakan. Gaji yang dijanjikan sejak 15 Januari lalu hingga hari ini belum juga keterima," tuturnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (26/1/2019).
Senada dirasakan Nurhalimah (23 tahun) karyawan asal Bogor ini terpaksa harus mengosongkan rumah kontrakannya, karena tanggal pembayarannya sudah menunggak semenjak 15 Januari lalu.
BACA JUGA: Upah Buruh di Cicurug Sukabumi Tak Dibayar, Ratusan Buruh Blokir Jalan
"Ya harus bagaimana lagi, saya harus mengosongkan kontrakan karena malu belum bisa bayar dan beberapa hari ini saya terpaksa numpang di rumah teman," ujarnya.
Nurhalimah berharap, persoalan upah yang belum dibayar ada solusinya. Pasalnya ia sangat membutuhkanya.
"Kami buruh sangat membutuhkan hak itu. Namun sayangnya pihak pemerintah, baik Disnakertrans, DPRD maupun Bupati tidak berpihak kepada kami para buruh, hingga kami dipermainkan seperti ini," ketusnya.