SUKABUMIUPDATE.com - Terbongkarnya dugaan pungli E KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi, langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Sejumlah aktivis langsung menshare berita-berita penangkapan DS, oknum ASN (Aparatur Sipil Negara) Disducapil Kabupaten Sukabumi, oleh tim saber pungli Polresta Sukabumi, pada Senin (5/3/2018) siang.
"Saya kira dengan tertangkapnya Pegawai Disdukcapil Kabupaten Sukabumi sepantasnya kepada dinasnya dicopot dan dinon jobkan," tulis Dede Abdul Latif di akun facebooknya.
BACA JUGA: Ditonton Masyarakat, Satu Ruang Disdukcapil Kabupaten Sukabumi di Garis Polisi
Pendapat mantan pengurus HMI Cabang Sukabumi periode 2012-2103 inipun langsung ramai komentar. Kepada sukabumiupdate.com, Dede menjelaskan bahwa tertangkapnya oknum Disdukcapil Kabupaten Sukabumi ini menjawab keresahan dan opini publik yang berkembang terkait dugaan adanya praktek pungli di lembaga tersebut.
"Ini membuka peluang untuk membongkar praktik ini hingga tuntas. Penyidik harus menelusuri aliran dana suap atau pungli yang terjadi di disdukcapil. Kemana aliran dana tersebut apabila ada pihak pihak yang terlibat atau menerima dalam kasus ini saya berharap ditindak tegas," tulis Dede melalui saluran inbox facebook.
BACA JUGA: Ada Dugaan Pungli, Kepala Disdukcapil Kabupaten Sukabumi Ngaku Tak Tahu
Polisi diminta tidak hanya berhenti pada DS, oknum Disdukcapil yang diduga terlibat pungli pengurusan e KTP, yang saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polresta Sukabumi.
"DS itu hanya staf atau bawahan, harus ditelusuri adakah perintah untuk melakukan pungutan liar. Harus ditelusuri dan ditindak sesuai Uu yang berlaku," lanjutnya.
Tak hanya disini usut tuntas, Dede juga meminta pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi khususnya Bupati bertindak tegas.
"Ini kejadian memalukan dimana pada saat yang bersamaan masyarakat susah mendapatkan e-KTP dengan segala macam alasan, tapi disisi lain ada tawaran jalur khusus dengan pungli. Jelas ada permainan. Bupati harus turun bila perlu copot kepala dinasnya agar kejadian ini tidak terulang," tutup Dede.