SUKABUMIUPDATE.com - Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) senilai Rp 2,4 juta bagi pelaku usaha, mikro, dan kecil di Sukabumi disambut antusias warga dengan berbondong-bondong ikut mendaftarkan diri dalam program tersebut dengan membuat Surat Keterangan Usaha (SKU).
Namun hal berbeda justru dilakukan pasangan suami itri asal Surade, Asep Roni (43 tahun) dan Kurniati (34 tahun). Mereka adalah warga Kampung Cilutung RT 01/05 Desa Gunungsungging, Kecamatan Surade, Kabupaten yang sehari-hari menjual makanan ringan berupa kerupuk seblak dan memproduksi tiktak kencur. Sebab mereka tidak mengajukan program bantuan tersebut.
Kurniati mengungkapkan, alasan dirinya tidak mengajukan program BPUM itu karena ia tidak mengetahui bagaimana proses pengajuan untuk menerima bantuan tersebut.
"Bukan tidak tertarik dan tidak mau dikasih bantuan, namun ketidaktahuan dan gimana caranya, tapi ada juga tetangga yang mengajukan belum juga cair," ungkap Kurniati.
BACA JUGA: Warga Sukabumi Tak Perlu Berdesak-desakan, Waktu Pencairan BLT UMKM 90 Hari
"Dengar juga dari tetangga, bahwa pengajuan belum tentu juga cair, jadi membuat kurang semangat untuk ikut mengajukan, biar saja mandiri," sambungnya.
Sehingga saat ini Kurniati dan suaminya masih menjalankan usahanya secara mandiri tanpa bantuan dari pemerintah.
"Kalau usaha dagang kerupuk seblak sudah lama, itu beli lagi kiloan dari kota. Sedangkan tiktak kencur buatan sendiri sudah sekitar lima bulanan," ujar Kurniati, Rabu (22/10/2020).
Kurniati menuturkan, kerupuk seblak dan tiktak kencur tersebut setiap hari dibawa oleh suaminya menggunakan motor untuk dimasukkan ke sejumlah waraung atau ke Pasar Surade.
"Tiktak kencur sendiri harganya untuk dijual Rp 400 ukuran kantong kecil. Segantung itu isi 10 kantong kecil, jadi Rp 4 ribu. Per hari membuat tik tak kencur paling 25 kilogram," ujar Kurniati. "Alhamdulilah untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya dua orang anak bisa tercukupi," ungkapnya menambahkan.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.