SUKABUMIUPDATE.com - Warga di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram (Kg). Sudah dua minggu gas subsidi tersebut langka di salah satu kecamatan yang berada di daerah selatan Kabupaten Sukabumi ini.
"Diperkirakan sudah hampir dua minggu gas elpiji 3 Kg langka di warung yang biasa mengecer," ujar Usman Kavie (44 tahun) warga Kecamatan Ciracap.
Apabila di satu tempat ada, maka warga harus berebut untuk mendapatkannya dan harganya pun naik. "Kendati ada harus berebutan dan harga naik. Asalnya Rp 22 ribu hingga 25 ribu kini menjadi Rp 27 sampai Rp 30 ribu," jelasnya.
BACA JUGA: Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Minta Kaji Ulang Rencana Ubah Pola Subsidi LPG 3 KG
Sementara itu, Nina Herlina (39 tahun), warga Kampung Nangkawangi, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, mengatakan biasanya gas 3 Kg itu bisa dengan mudah dibeli di warung terdekat. Tapi sekarang, ketika perlu harus putar kemana-mana demi mendapatkan gas.
"Kalaupun ada harganya cukup melonjak sampai Rp 30 ribu. Padahal biasa beli Rp 25 ribu," jelasnya.
Sementara itu agen gas elpiji Ciracap, Budi Karya mengatakan kelangkaan terjadi karena adanya beberapa faktor dan pengaruh Pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Pengoplos LPG 3 Kg di Lembursitu Sukabumi, Konsumennya Warung dan Restoran
"Kalau kuota selama ini tidak ada pengurangan, sesuai dengan perencana perbulannya, hanya diduga ada peningkatan pemakaian," jelasnya.
Dia katakan, beberapa faktor yang mengakibatkan peningkatan pemakaian gas elpiji yakni kembali dibukanya sektor pariwista sehingga warung-warung yang di objek wisata kembali beroperasi. Kemudian pengaruh WFH, dimana pemakaian gas jadi lebih boros sehingga banyak pemakai gas 12 Kg beralih ke 3 Kg .
Gas elpiji 3 Kg, lanjut Budi, sempat melimpah pada dua bulan yang lalu atau tepatnya menjelang hari raya Idul Fitri karena mengantisipasi lonjakan pemudik ke Pajampangan. Akan tetapi ternyata diberlakukan PSBB.
BACA JUGA: DPKUKM Kabupaten Sukabumi Pastikan Stok Gas 3 Kg Aman Hingga Akhir Tahun
Jadi kata Budi, pendistribusian gas elpiji 3 Kg sudah sesuai kuota. Kelangkaan terjadi karena meningkatnya pemakaian. Sedangkan untuk lonjakan harga terjadi karena penjualan di level bawah dari tangan ke tangan.
"Mudah-mudahan secepatnya ada respon dari pihak pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan pemakaian, sesuai dengan prosedur kami mendistribusikan di wilayah Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.