SUKABUMIUPDATE.com – Sejumlah pedagang dan pekerja pertokoan di jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi mendukung penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) terbaru di kawasan pusat perdagangan tersebut. Sejak Sabtu kemarin, Pemerintah Kota Sukabumi menerapkan sebagian Jalan Ahmad Yani ditutup untuk semua kendaraan (car free).
Jalan Ahmad Yani dari simpang Perintis Kemerdekaan Hingga simpang Stasiun Timur dibebaskan dari kendaraan. Akses masuk dari Harun Kabir dan Ciwangipun ikut ditutup sehingga, jalanan bisa digunakan oleh warga dengan leluasa saat, dari satu toko ke toko lainnya mencari keperluan sehari-hari atau lebaran.
Kondisi ini diakui sejumlah pedagang di Ahmad Yani berdampak positif pada transaksi. Harum Soar (51 tahun) salah seorang pelapak kaki lima di kawasan tersebut menceritakan bagaimana wabah corona membuat omset penjualan anjlok.
Kepada sukabumiupdate.com, Harum Soar menuturkan ramadan menjadi salah satu masa yang ditunggu oleh para pedagang. “Ramadan sekarang benar-benar sepi.Tidak ada orang belanja. Ramadhan sebelumnya sehari bisa dapat Rp 1,5 juta, sekarang paling Rp 200 ribu,” jelasnya.
Pria kelahiran sumatera barat ini sudah sejak tahun 1997 berjualan di jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi. “Sejak wabah corona semakin jarang pembeli mungkin karena ekonomi semua orang turun. Kami berharap ramai jelang lebaran ini tapi keburu ada PSBB,” ujar Harum yang sehari-hari menjual kacamata dan aksesoris lainna.
PSBB membatasi jam operasional pedagang dan pertokoan non bahan pangan dan sembako hingga pukul 16.00 WIB. Selain itu pertokoan juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan, mulai himbauan wajib pakai masker untuk pembeli, tempat cuci tangan, alat pendeteksi suhu tubuh hingga pengaturan jarak antar pembeli (physical distancing).
BACA JUGA: Mirip Car Free Day, Penampakan Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi Pasca Ditutup Saat PSBB
Harun mengakui ada dampak berbeda dari dua konsep PSBB yang sempat diperlakukan di kawasan Ahmad Yani. “Pas ditutuo untuk semua kendaraan pengunjung jadi lebih banyak. Sebelumnya kan hanya larangangan parkir, itu sepi nggak ada yang datang karena bingung parkir, pembeli juga males karena banyak kendaraan, sekarang lebih nyaman,” beber Harum yang berharap pemda mempertahankan konsep PSBB bebas kendaraan di Jalan Ahmad Yani.
“Anak saya banyak diusahakan jangan sampai ditutup, tetap bisa jualan walaupun dibatasi jam operasional," pungkasnya.
BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Pikirkan Opsi Tutup Pertokoan di Kawasan Ahmad Yani
Hal yang sama juga diungkapkan Ola (19 tahun) karyawan toko sepatu di Jalan Ahmad Yani. "Lebih ramai saat Jalan Ahmad Yani ditutup, kalau kemarin kan kendaraan masih bisa lewat, sepi ke pengunjung. Tapi sekarang jalan ditutup, pengunjung lumayan,” jelasnya.
Ola berharap konsep PSBB car free day ini dipertahankan, tentunya dengan penerapan kesadaran protokol kesehatan oleh pedagang maupun pembeli. “Jangan sampai ditutuplah kak, saya sebagai karyawan penghasilan untuk keburuhan sehari-hari dari toko ini,” imbuhnya.