SUKABUMIUPDATE.com - Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) terus berkarya menjalankan fungsinya sebagai mitra pemerintah, dalam menyukseskan program pemerintah melalui instansi-instansi terkait. FKDB memegang teguh komitmennya untuk terus terdepan dalam pembangunan nasional.
BACA JUGA: Aa Zaki: Amanat Presiden Jokowi di KOWANI Selaras dengan Program FKDB
Salah satunya melalui rumah produksi tempe AZAKI Sukabumi yang terus digenjot produktivitasnya guna penuhi program Bantuan Langsung Non Tunai (BLNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Tempe AZAKI sebagai satu brand atau merek dagang dari produsen tempe di tanah air merupakan bagian dari sektor usaha yang di jalankan oleh FKDB dan di ketuai oleh H. Ayep Zaki.SE. Bahlan produknya sudah banyak di kalangan masyarakat luas.
Ketua Umum Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB), Ayep Zaki //FOTO: ISTIMEWA.
Apalagi rumah produkasi tempe AZAKI hampir ada di setiap propinsi di Indonesia dan terus mengembangkan sayapnya. Dengan kapasitas produksi rutin 30 ton perhari, tempe AZAKI saat ini menjadi produsen tempe terbesar di tanah air. Salah satu rumah produksi tempe yang baru dibuka oleh FKDB adalah tempe AZAKI di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
"Kita baru produksi selama dua minggu ini dengan produksi reguler 50 kilogram perhari, namun dengan adanya kerjasama dengan Pemkot Sukabumi dan juga beberapa desa di Kabupaten Sukabumi, produksi kami terus meningkat," ujar Sukma Wijaya penanggung jawab produksi tempe AZAKI Sukabumi, Selasa (17/3/2020).
BACA JUGA: Rapim DPP FKDB, Aa Zaki: Wujudkan Sejahtera, Adil dan Makmur Bagi Masyarakat
Menurut Sukma Wijaya kerja sama yang di maksud adalah terkait Program PKH - BLNT yang berada dibawah koordinasi Dinas Sosial. Program ini, sambung dia dilaksanakan sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan direalisasikan setiap bulan.
"Program BLNT dan PKH sendiri mulai memberikan kontrak pengadaan tempe pada tempe AZAKI dimana untuk Kota Sukabumi sebanyak 11.000 batang dan Desa Karang Tengah 800 batang. April mendatang juga akan kerjasama lagi dengan beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Sukabumi," jelasnya.
Dengan Kapasitas 1,2 ton perhari dan kualitas tempe yang dijaga higienis tanpa kulit serta tanpa bahan tambahan lain. Ia yakin akan semakin banyak permintaan, termasuk beberapa desa atau kelurahan di Kabupaten dan Kota Sukabumi. "Saat ini sudah banyak yang merapat pada kami untuk dapat kami penuhi," terangnya.
Selain itu, sambung Sukma penyerapan tenaga kerja saat ini baru 25 orang. Dan untuk produksi, distribusi ia menegaskan akan terus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya produksi dan jangkauan pemasaran. "Kami dari FKDB akan terus berjuang dan berkomitmen memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat bangsa dan negara," tandasnya.
BACA JUGA: FKDB Kembali Membuka Usaha Tempe a-zaki di Kisaran Sumut
Sementara itu, Ketua Umum FKDB Ayep Zaki mengapresiasi langkah yang diambil oleh penanggung jawab titik usaha tempe AZAKI Sukabumi dan mengamanatkan pada insan FKDB lainnya, agar hal tersebut menjadi contoh bagi rumah produksi tempe di daerah lain di Indonesia. Seperti di Kalimantan Sulawesi maupun Sumatra dan Papua.
"Kedepan bukan hanya sektor produksi tempe yang akan kita genjot, sektor on FARM bahkan akan kita lebih genjot lagi, karena di sektor pertanian ini cakupan dan daya serap tenaga kerja cukup banyak," paparnya.
"Kami mohon doanya dari semua FKDB on Farm Development benar-benar bisa mengantar bangsa ini mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan, yang tentunya semakin mempermudah untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat bangsa dan negara," ungkap Zaki.