SUKABUMIUPDATE.com - Warga di daerah Geopark Ciletuh mulai melakukan panen durian dari perkebunan di Desa Tamanjaya dan Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Durian Maranginan, demikian nama durian yang oleh warga dijual di lapak-lapak di pinggir jalan provinsi ruas Waluran - Tamanjaya, tepatnya dekat Bendungan Ciletuh. Maranginan sendiri merupakan nama perkebunan tempat pohon durian itu tumbuh.
BACA JUGA: Baru Satu Pohon, Dibalik Nama Vanesa Durian Jawara Festival Cikakak 2 Sukabumi
"Ya baru sebulan berjualan durian dari hasil perkebunan Maranginan," ucap Amun (65 tahun) warga Kampung Sampora RT 06/07 Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (17/12/2019).
Selain dijual di lapak, durian ini juga diambil dalam jumlah yang banyak untuk kemudian dijual kembali di Bogor. Keuntungan dari bisnis jualan durian ini semanis rasanya. Sebab pedagangnya bisa mendapatkan pendapatan hingga jutaan rupiah dalam sehari.
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Sukabumi: Festival Durian Durian 2 Cikakak Jadi Daya Tarik UGG
"Mereka membeli paling sedikit 400 durian berbagai ukuran dan jenis. Kalau menjual sebanyak 400 durian harganya Rp 12 juta, sedangkan kalau diecer harga perbuahnya Rp 35 ribu hingga 135 ribu. Harga itu tergantung jenis dan ukuran," jelasnya.
Dari usaha menjual durian secara eceran ini, Amun sudah mengantongi omzet hingga Rp 1,5 juta.
BACA JUGA: Ragam Olahan Durian Enak Murah Meriah, Tempatnya di Duren Bar Sukabumi
Menurut Amun ada tiga jenis durian yang dijual yaitu montong, lokal dan yang disebut matahari. Setiap jenis rasa manisnya sama hanya beda di ukuran saja.
"Montong itu besar dan lonjong. Kalau jenis matahari bentuknya besar dan bulet sedangkan lokal ukurannya sedang. Semua durian dari kawasan Geopark Ciletuh kecamatan Ciemas," pungkasnya.