SUKABUMIUPDATE.com - Delapan orang penyandang rehabilitas mental atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dilatih cara membatik kain, di rumah produksi Lokatmala, Jalan Kenari, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Forkopimda Kota Sukabumi Kenalkan Batik Lokatmala Motif Pakwan di Ajang MTQ
Kedelapan penyandang disabilitas mental tersebut dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Phala Martha Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Staf Seksi Rehabilitasi Sosial BRSPDM Phala Martha Sukabumi, Resta Siahaan, mengatakan, kedatangan mereka di rumah produksi Batik Lokatmala ini berkesinambungan, dari kegiatan workshop sebelumnnya dengan pemilik Batik Lokatmala, Fonna Melani.
Penyandang rehabilitas mental atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dilatih cara membatik kain, di rumah produksi Lokatmala, Jalan Kenari, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. // Foto: Garis Nurbogarullah.
"Kelanjutan workshop itu dengan Praktek Belajar Kerja (PBK) ini. Tujuannya ingin memberikan inovasi baru bagi mereka, supaya bisa lebih berinovasi lagi, mempunyai wawasan sehingga ketika pulang ke rumahnya masing-masing mempunyai modal usaha untuk melanjutkan hidup," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (24/10/2019).
Dari pengalaman sebelumnya, kata Resta, setelah mereka pulang ke rumah banyak yang kebingungan. Oleh karena itu, di Balai Phala Martha memberikan beberapa kegiatan yang mereka bisa kembangkan di rumah.
BACA JUGA: Fonna Melania: Batik Lokatmala, Representasi Sukabumi dalam Sehelai Kain
"Dengan kegiatan yang positif mereka tidak akan cepat mengalami kekambuhan, karena penyandang rehabilitas mental itu sangat rentan kepada kekambuhan jika melamun tidak ada kegiatan atau ada tekanan," tuturnya.
Menurutnya, tidak hanya di Batik Lokatmala ini, namun penyandang rehabilitas mental lainnya juga melakukan pelatihan. Mulai dari olahan makanan, hingga keterampilan-keterampilan seperti mengoperasikan komputer. "Dalam setahun itu kami ada dua kali program seperti ini," tandasnya.
Sementara itu, perajin batik sekaligus pemilik merk Lokatmala khas Sukabumi, Fonna Melania mengaku, pada awalnya sempat cemas sulit atau tidak cara mengajarkan membatik kepada penyandang rehabilitas mental.
"Setelah mengenal dan sharing dengan pembimbingnya tentang kondisi mereka ternyata tidak ada kesulitan. Kesulitannya cuma masalah jam terbang saja, sama saya juga dulu begitu," kata Fonna.
BACA JUGA: Perkenalkan Batik Lokatmala, JDIH Pemkot Sukabumi Raih Juara Nasional
Lanjut Fonna, delapan penyandang rehabilitas mental ini akan dilatih selama 10 hari. Selain mencap, juga akan diajarkan bagaimana membuat belajar menulis batik dan diajarkan hingga bisa, tinggal nantil diteruskan balai.
"Semua yang belajar di sini juga tidak bisa sepuluh hari langsung jago, tetapi kalau hanya ngecap tinggal perbanyak jam terbang saja sehingga kedepan bisa rapih. Mudah-mudahan apa yang kita berbagi ilmu di sini itu bisa menjadi ilmu yang berkah dan berkelanjutan," tandasnya.