SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, Ardiana Trisnawiana mengungkapkan banyak koperasi mati atau tidak eksis lagi lantaran dirampok oleh anggota dan pengurusnya sendiri.
BACA JUGA: DPKUKM Buka Peluang Ekspor Mandiri untuk Pelaku Usaha Sukabumi
"Ya kebanyakan dirampok oleh pengurus dan anggotanya, teknisnya mereka pinjam tetapi tidak dibayar, dan digunakan untuk beli mobil, nikah lagi serta keperluan pribadinya," kata Ardiana saat menghadiri workshop pemberdayaan koperasi pada kegiatan sinergitas Dekopinda dalam pemberdayaan koperasi 2019, di salah satu hotel bilangan jalan Cikukulu, Kamis (19/7/2019).
Jadi apa bedanya dengan maling atau rampok, tambah Ardiana sehingga koperasinya pun mati. Menurut Ardiana, koperasi yang terdaftar di Kabupaten Sukabumi mencapai sekitar 1991 koperasi dan yang aktif hingga saat ini sebanyak 585. "Sedangkan yang dibubarkan menurut SK Kementerian RI sebanyak 334 koperasi," katanya.
Disisi lain, lanjut Ardiana tidak bisa langsung membubarkan koperasi begitu saja, karena jika masih ada hutang khususnya Kredit Usaha Tani (KUT) terlebih dahulu harus dibayar oleh koperasi yang bersangkutan.
"Bahkan ada juga yang pinjam ke bank ekonomi, kalau dibubarkan begitu saja, nanti nagihnnya ke kita dan itu beresiko. Apalagi lembaganya juga jelas dan teradministrasi di notaris," paparnya.
BACA JUGA: DPKUKM Kabupaten Sukabumi Imbau Badan Usaha Koperasi Jalankan RAT
Oleh karena itu, salah satu upaya menjaga koperasi yang aktif ini agar berkembang dan besara, yaitu melalui workshop pemberdayaan koperasi pada kegiatan sinergitas Dekopinda dalam pemberdayaan koperasi 2019 ini.
"Tujuannya memperkokoh kedudukan koperasi sebagai badan hukum yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh untuk menghimpun, menggerakan potensi ekonomi sosial dan budaya, serta kearipan lokal Kabupaten Sukabumi sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi," tandasnya.
Sementara itu, Assda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Sukabumi, Dodi Achadiat Soemantri menambahkan, dulu pada saat booming pendirian koperasi tahun 1998 itu banyak, karena mudah kebijakan membuat koperasi. Namun dalam perjalanannya dan keinginannya mendirikan koperasi niatnya hanya untuk mendapatkan program dari pemerintah sehingga kurang eksis.
"Tetapi yang aktif sekarang ini kami dorong agar lebih bagus dan maju. Sedangkan yang sisanya dengan sendirinya tergerus dengan sendirinya. Alhamdulillah DPKUKM terus membina koperasi yang ada sehingga kedepan diharapkan lebih eksis lagi," singkatnya.