SUKABUMIUPDATE.com - Sektor wisata di pesisir selatan Kabupaten Sukabumi hancur dihantam hoaks tsunami, pasca bencana erupsi gunung anak krakatau di Selat Sunda. Hingga Minggu, (30/12/2018), 90 persen rencana kunjungan wisatawan ke wilayah pantai di Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas dibatalkan mendadak.
Pemerintah Desa Ciwaru menyebutkan sebagian besar rencana kunjungan ke home stay di kawasan Pantai Palangpang dibatalkan. "Para wisatawan ini khawatir dan termakan isu dari video hoaks tsunami Ujung Genteng yang sempat beredar melalui media sosial," jelas Kepala Desa Ciwaru, Taopik Guntur Rohmi kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Hoaks Video Tsunami Ujunggenteng, Warga Ciracap Tuntut Sarda Minta Maaf
Bersama jajaran pemerintah desa, kecamatan dan pegiat wisata lokal, pria berbadan besar ini harus pontang panting mengklarifikasi kabar bohong tersebut. "Dampaknya sangat merugikan bagi usaha wisata di Palangpang Ciwaru yang dijalankan oleh warga lokal baik pemilik homestay ataupun warung wisata," sambung Taupik.
Ia menambahkan sektor wisata di salah satu zona inti Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini 100 persen dijalankan oleh warga lokal. "Saya berharap kita bijak bermedia sosial, lihat dampaknya bagi Ciwaru yang baru memulai dan memiliki semangat untuk memperbaiki kehidupan dari sektor wisata. Walaupun masih ada kunjungan, jumlahnya merosot jauh dari target dan tingkat kunjungan tahun sebelumnya."
BACA JUGA: Beredar Video Air Pasang Hingga ke Daratan, Warga Ujunggenteng Sebut Hoaks
Foto bersama jajaran desa, muspika dan pegiat di pantai Palangpang yang tenang, disebar ke media sosial untuk menangkal hoaks tersebut. "Semua kabar tentang tsunami dan pasang laut sampai ke daratan di Sukabumi tidak benar, bisa dilihat sendiri, pantai di Geopark Ciletuh Palabuhanratu aman untuk dikunjungi," jelas Opik.
Sementara itu Camat Ciemas Ahmad Samsul Bahri yang ikut mengkampanyekan wisata ke pantai aman, ikut menyangkang kabar hoaks yang beredar. "Berita bohong itu merugikan semua," pungkasnya.