SUKABUMIUPDATE.com - Maraknya pemberitaan tiga merek makanan siap saji Ikan sarden kaleng impor mengandung cacing, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Koperasi Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (DKPUKM) Kabupaten Sukabumi menyisir sejumlah minimarket dan supplier makanan.
Tiga merek sarden tersebut yakni Farmerjack dengan nomor izin edar (NIE) BPOM RI ML 543929007175, nomor bets 3502/01106 35 1 356. Merek IO, NIE BPOM RI ML 543929070004, nomor bets 370/12 Oktober 2020. Lalu, merek Hoki, NIE BPOM RI ML 543909501660, nomor Bets 3502/01103.
BACA JUGA: Kasus Sarden Bercacing, DPRD Kabupaten Sukabumi Bakal Lakukan Sidak
Kepala Seksi Distribusi, Tertib Niaga dan Perdagangan DKPUKM Kabupaten Sukabumi, Iwan Wirawan mengatakan, upaya tersebut dilakukan guna mengantisipasi peredaran tiga sarden asal Cina itu di Kabupaten Sukabumi.
"Ini upaya pemerintah untuk menjamin hak konsumen untuk mendapatkan barang yang aman konsumsi. Selain itu, sweeping ini dilakukan atas penemuan cacing oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kepulauan Riau pada tiga merek sarden asal negeri Cina," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/3/2018).
BACA JUGA: Tiga Produk Ikan Kaleng Bercacing Tak Dijual di Pasar Gudang Sukabumi
Hasil penyisiran di beberapa supplier dan minimarket yang ada di sekitar Kabupaten Sukabumi, pihaknya tidak menemukan tiga sarden impor tersebut. Menurutnya, mayoritas jenis olahan makanan serupa kebanyakan produk lokal.
"Hasilnya nihil, tidak ada. Di Sukabumi itu mayoritas sarden lokal yang memang kualitasnya tidak kalah jauh dari produk impor," jelasnya.
BACA JUGA: Melongok Peternakan Sapi Perah Cipta Raharja di Nyalindung Sukabumi
Kendati demikian, kata Iwan, pihaknya akan tetap mengajak agar konsumen tetap berhati-hati dan teliti saat membeli barang apapun. Pasalnya, jika konsumen teliti terhadap produk yang tidak layak jual ataupun bermasalah tidak akan dibelinya.
"Semua balik lagi kepada masyarakat, jadilah konsumen yang cerdas. Walaupun begitu, kami akan terus melakukan pemantauan barang lokal maupun impor yang ada di Sukabumi untuk memastikan konsumen aman," pungkasnya.