SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Muiz menegaskan, rencana revitalisasi Taman Kota Kuningan dengan anggaran Rp 15 miliar harus bermanfaat sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Kuningan dan pemberdayaan seluruh elemen.
BACA JUGA: Kunjungi Politeknik Sukabumi, Abdul Muiz Dorong Pendidikan Vokasi Siap di Dunia Industri
"Jangan sampai ada pihak yang dirugikan, konon PKL (Pedagang Kaki Lima) juga tergusur, mereka perlu diakomodasi keberadaannya, disediakan tempat berdagang yang representatif , ditata dan difasilitasi untuk berkembang," ujar Muiz kepada sukabumiupdate.com, Senin (27/1/2020).
Menurut Muiz, mereka (PKL) punya sanak keluarga yang harus dibiayai. Intinya sambung Muiz revitalisasi dilaksanakan untuk penataan yang lebih baik, bersih, tertata rapi, tertib, dan maksimal fungsinya untuk rekreasi keluarga. "Ruang ekspresi pemuda dan seluruh elemen serta bernilai pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Muiz.
Selain itu, revitaslitsasi Taman Kota Kuningan juga berdampak pada penggusuran Gedung KNPI. Bahkan belum lama ini, lanjut Muiz DPRD sudah beraudiensi dengan KNPI dan menindak lanjutinya dengan kunjungan kerja ke Kantor Pemerintah Kabupaten Kuningan.
Oleh karena itu, Muiz mengungkapkan perlu ada Win-win Solution terkait dengan terdampaknya gedung KNPI dalam rencana revitalisasi dan mendorong agar aspirasi KNPI diperhatikan. Pasalnya KNPI itu merupakan induk organisasi kepemudaan yang perannya sangat besar membangun kepemudaan.
BACA JUGA: 97 Titik Banjir di Jabar, Abdul Muiz Dorong Pemprov Gerak Cepat Penanganan
"Rapat dengan Bupati Kuningan telah diambil kesepakatan untuk dicarikan lahan pengganti yang strategis dan fasilitasi gedung sementara untuk aktivitas KNPI," terangnya.
Mengingat pemuda adalah masa depan bangsa, ia mendorong mereka untuk dirangkul, dibina dan diberdayakan untuk kemajuan pemuda dan pembangunan daerah. "KNPI harus dijadikan mitra strategis pembangunan daerah terutama menyangkut kepemudaan dan SDM masa depan," tandasnya.