Bansos Covid-19 di Jabar Masih Bergulir, Hasim Adnan Sentil Soal Miskomunikasi Pendataan

Kamis 21 Mei 2020, 10:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hasim Adnan masih menyoroti soal Bantuan Sosial (Bansos) Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang kini masih bergulir, baik bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga ke tingkat desa.

BACA JUGA: Bagikan Ribuan Paket Sembako di Sukabumi, Hasim Adnan: Perhatikan Guru Ngaji!

Politisi PKB dari Dapil Kabupaten dan Kota Sukabumi ini mengaku, perhatiannya masih terkonsentrasi pada masalah pendataan yang tak beraturan hingga berujung permasalahan.

"Ada sembilan pintu bantuan. Jawa Barat adalah salah satu dari sembilan pintu bantuan tersebut. Problem muncul ketika pemerintah provinsi meminta data ke kabupaten/kota. Setelah dicek data itu masih data yang lama. Mulai terjadi kekisruhan karena datanya belum diupdate," kata Hasim saat diwawancarai sukabumiupdate.com, belum lama ini.

BACA JUGA: Hasim Adnan: PSBB di Sukabumi Masih Jauh dari Efektif

Berkaca pada persoalan tersebut, Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat menilai akar permasalahan adalah mengenai pendataan yang sering tidak sinkron. Baik data DTKS maupun Non-DTKS.

"Contoh bantuan dari provinsi itu khusus untuk kategori Misbar (Miskin Baru) terdampak Covid-19 atau Non-DTKS. Sementara misalnya data di Dinas Sosial itu punyanya DTKS. Sejak awal muaranya berbeda, sehingga wajar ada miskomunikasi dan tidak ketemu di satu titik yang sama. Landasannya saja sudah berbeda," ujar pria yang juga Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat tersebut.

BACA JUGA: Mengevaluasi Kinerja BUMD Jawa Barat, Hasim Adnan Sekretaris Komisi III Beri Dua Catatan Khusus

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, terutama komunikasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pemerintah kabupaten/kota mengenai pendataan.

"Saya enggak tahu persis pola yang dibangun oleh pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota seperti apa. Tapi hari ini kita menyaksikan bagaimana komunikasi itu tidak dibangun cukup efektif, sehingga urusan data enggak pernah selesai. Enggak pernah serius. Ini baru bicara urusan data dulu, belum komunikasi yang lain," tegasnya.

BACA JUGA: DPRD Jabar Siapkan Skema Bantuan, Hasim Adnan: Untuk Ustadz dan Honorer

Hasim berharap, persoalan pendataan penerima bantuan di tengah pandemi Covid-19 ini bisa menjadi pelajaran ke depan, khususnya untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar niat dan tujuan awal membantu perekonomian masyarakat betul-betul tepat sasaran dan tepat guna.

"Jangan sampai yang layak dapat bantuan malah enggak dapat, sementara yang enggak layak malah dapat bantuan. Saya sudah terima laporan dari masyarakat di beberapa desa di Sukabumi. Saya kira kita perlu duduk bersama. Sebetulnya enggak terlalu ribet kalau mau meng-upgrade data, karena sistem IT kita sudah cukup canggih. Tinggal bagaimana eksekusinya," tandas Hasim.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Food & Travel16 Mei 2024, 06:00 WIB

7 Langkah Simpel, Cara Membuat Air Rebusan Daun Mint untuk Menurunkan Kolesterol LDL

Tak Hanya Menurunkan Kolesterol LDL, Minyak atsiri mentol dalam daun mint memiliki efek pendingin dan melegakan. Konsumsi air daun mint atau mengompres area yang sakit dengan air daun mint dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan nyeri.
Ilustrasi. Air daun mint memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, terutama karena daun mint mengandung berbagai senyawa aktif yang bermanfaat. (Sumber : Freepik/ArthurHidden)
Science16 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 16 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor dan Sekitarnya

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 16 Mei 2024 termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 16 Mei 2024 termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Sukabumi16 Mei 2024, 01:53 WIB

Pria ODGJ Ngamuk di Surade Sukabumi, Lempar Genting ke Jalan hingga Tendang Warga

Seorang pria ODGJ resahkan warga Surade Sukabumi karena mengamuk hingga tendang warga. Kini diamankan oleh TNI.
Sosok pria ODGJ yang diamankan di Koramil Surade Sukabumi karena sempat ngamuk. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi16 Mei 2024, 00:10 WIB

Warga Swadaya Cor Jalan Rusak di Cidahu Sukabumi, Ini Tanggapan PU

Ruas jalan Caringin-Cidahu rusak, warga dan komunitas di Cidahu Sukabumi swadaya perbaiki dengan pengecoran.
Warga dan komunitas di Cidahu Sukabumi swadaya cor jalan rusak. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi15 Mei 2024, 22:50 WIB

Diduga Kesal Sering Dimarahi, Motif Rahmat Tega Bunuh Ibunya di Kalibunder Sukabumi

Polisi mengungkap motif anak bunuh ibu kandung di Kalibunder Sukabumi. Diduga karena pelaku kesal sering dimarahi korban.
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi15 Mei 2024, 21:09 WIB

Utusan Gyeongsangnam-do Temui Bupati Sukabumi, Program Beasiswa Kuliah di Korsel Berlanjut

Kerjasama Pemkab Sukabumi dan Provinsi Gyeongsangnam-do terkait program beasiswa kuliah di Korsel berlanjut di 2025.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menerima utusan provinsi Gyeongsangnam-do di Pendopo. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Food & Travel15 Mei 2024, 21:00 WIB

Seafood! 8 Rekomendasi Makanan Laut yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Berikut beberapa makanan laut yang relatif aman untuk dikonsumsi oleh penderita asam urat.
Ilustrasi. Seafood Rekomendasi Makanan Laut yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat | Foto: Pixabay/ShenXin
Sehat15 Mei 2024, 20:30 WIB

Teri Termasuk 4 Ikan Laut yang Tinggi Purin dan Tidak Aman untuk Penderita Asam Urat

Ikan laut ini sebaiknya dihindari karena kandungan tinggi purin yang tidak aman dikonsumsi penderita asam urat.
Ilustrasi - Ikan laut ini sebaiknya dihindari karena kandungan tinggi purin yang tidak aman dikonsumsi penderita asam urat. (Sumber : Pixabay.com/@Jinhahahaha).
Sukabumi15 Mei 2024, 20:22 WIB

Usai Autopsi, Jenazah Korban Pembunuhan di Kalibunder Sukabumi Dimakamkan

Korban pembunuhan anak kandung dimakamkan di kampung halamannya di Kalibunder Sukabumi.
Puluhan warga, sanak saudara hingga pemerintah kewilayahan setempat mengiri pemakaman jenazah korban pembunuhan anak kandung di Kalibunder Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life15 Mei 2024, 20:00 WIB

Kenali 8 Ciri Anak Mengalami Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua!

Anak yang stres karena sering dimarahi orang tua mungkin menunjukkan rasa takut atau kecemasan yang berlebihan, terutama terhadap situasi yang terkait dengan orang tua atau lingkungan rumah.
Ilustrasi. Ciri Anak Mengalami Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua. (Sumber : Pexels/JuanPhotoAndVideo)