SUKABUMIUPDATE.com – Guncangan gempa dirasakan warga Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi, Rabu sore (22/4/2020). Gempa yang guncanganya dirasakan lemah ini, diduga dipicu tumbukan antar lempeng Indoaustrali dan Eurasia, yang dikenal sebagai zona megathrust di selatan pulau Jawa.
Salah seorang warga yang merasakan guncangan gempa yang terjadi pukul 15.52 WIB ini adalah Ade Suryana (40 tahun) di Kampung Panggilingan RT 15/04 Desa Ciracap Kabupaten Sukabumi. Menurut Ade saat itu ia tengah menonton televisi.
“Tiba-tiba terasa ada getaran dan barang-barang disekitarpun ikut bergetar,” jelas Ade kepada sukabumiupdate.com.
Ade merasakan getaran lemah sekira durasi kurang dari dua detik. “Awalnya dikira angin tapi kok getaranya beda, tidak lama dan tidak terlalu kuat,” pungkasnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, aktivitas tektonik ini terjadi pukul15.52.18 WIB, berlokasi di 9 LS dan 106.1 BT, 229 kilometer barat daya Sukabumi Jawa Barat dengan kedalaman episentrum 23 kilometer.
Gempa berkekuatan 4.1 magnitudo ini menurut Daryono, Kabid mitigasi gempabumi dan tsunami BMKG dipicu oleh aktivitas tektonik dua lempeng benua, yang selama ini dikenal oleh peneliti sebagai potensi sumber gempa megathrust di perairan selatan Indonesia. “Ini pemicunya sumber gempa megathrust, tumbukan antar lempeng Indoaustrali dan Eurasia,” pungkasnya.
BACA JUGA: BMKG Peringatkan Potensi Gempa dan Tsunami Besar di Sukabumi
Dari grup facebook info gempa dunia, tak jauh dari episentrum gempa ini belasan jam sebelumnya, 22 April 2020 pukul 00.11.31 WIB juga terjadi gempa dengan 3.4 magnitudo. Beberapa jam sebelumnya digaris dua lempeng benua ini (254 km barat daya Cilacap Jateng) juga terjadi gempa 3.7 magnitudo pada 21 April 2020 pukul 22.52.07 WIB.