SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan batu unik berukuran raksasa terdapat di Kampung Samelang, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Batu tersebut memiliki garis-garis yang rapi, sehingga warga menyebutnya batu bubut. Pasalnya, garis-garis pada batu nampak seperti dibuat dengan mesin bubut.
Dari keterangan pada papan informasi yang terpasang di gerbang menuju lokasi batu bubut disebutkan secara geologi batu bubut merupakan batuan debu gunung api, yang terbentuk 20 juta tahun lalu dibawah permukaan laut.
BACA JUGA: Batu Punggung Naga, Spot Favorit di GCP Ciemas Sukabumi
Garis-garis itu sebenarnya adalah perlapisan antara batuan butir halus dan kasar. Batu bubut tersusun atas bongkah bongkah batuan yang saling terpisah sehingga membentuk celah celah seperti labirin alami.
Pegiat wisata kecamatan Waluran, Cahya Sukendar mengatakan, batu bubut tersebar di atas lahan seluas kurang lebih tiga hektar. Hanya saja untuk jumlahnya belum ada pendataan yang pasti. "Diperkirakan yang ukuran raksasa ada sekitar 50 buah," ujar Cahya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (11/12/2019).
Dari keterangan di papan informasi disebutkan secara geologi batu bubut merupakan batuan debu gunung api, yang terbentuk 20 juta tahun lalu dibawah permukaan laut.
BACA JUGA: Wisata ke Leuwi Kenit Ciracap Sukabumi Yuk, Ada Batu Berukir yang Bakal Bikin Penasaran
Sementara itu Sekmat Waluran, Deni Yudoyono, menuturkan pemerintah sudah merencanakan untuk meninjau lokasi batu bubut dan mendata berapa jumlah pastinya batu tersebut.
"Setelah ada pendataan, mungkin langkah selanjutnya akan berkoordinasi baik dengan Pemdes Mekarmukti, pemuda dan tokoh masyarakat, untuk pengembangan lokasi batu bubut," ujar Deni.
BACA JUGA: Taman Batu Waluran Sukabumi, Nikmati Romantisme Lawang Cuckcrukan
Menurut Deni, papan informasi dipasang agar masyarakat tahu tentang asal muasal batu tersebut.
"Kemarin juga sudah dipasang papan informasi di pinggir jalan, memang letak lokasi Batu Bubut tersebut tidak jauh dari pinggir jalan provinsi ruas Waluran-Tamanjaya, sekitar 150 - 200 meter, merupakan jalan Geopark Ciletuh Palabuhanratu," pungkasnya.