SUKABUMIUPDATE.com - Jujun Junaedi, warga Kampung Cibubuay RT 03/01, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, berharap ada ahli konstruksi pesawat yang membantunya agar memaksimalkan proses pengujian terbang helikopter rakitannya ini.
Jujun bertekad melakukan tes terbang helikopter JN 77 rakitannya pada akhir tahun ini. Saat ini, pria berusia 42 tahun ini sedang menyelesaikan bagian baling-baling atas atau baling-baling utama. Menurut Jujun, pembuatan baling-baling utama sudah mencapai 50 persen.
BACA JUGA: Helikopter Rakitan Warga Nagrak Sukabumi Bakal Dites Terbang
Baling-baling utama ini dibuat dari baja ringan yang dicampur fiber. Jujun yakin, dua bahan tersebut membuat baling-baling seimbang.
"Awalnya pakai baja ringan tapi kelebihan beban akhirnya saya balik lagi pakai fiber. Ternyata sama juga. Nah, sekarang kontruksinya itu antara baja ringan dengan fiber. Nanti akan ditipiskan beban ke mesinnya biar lebih ringan," kata Jujun kepada sukabumiupdate.com, Jumat (18/20/2019).
BACA JUGA: Kabar Terbaru Gardes JN 77 GM, Helikopter Buatan Warga Nagrak Butuh Baling-baling
Untuk uji terbang nanti, Jujun sedang menacri lokasi yang memadai terutama yang jauh dari pepohonan. "Perlu tempat yang luas juga karena meminimalisir tebas angin yang bisa merusak pepohonan," katanya.
Jujun berharap uji terbang itu berhasil dan helikopternya bisa dipakai. Menurutnya, akan menjadi kebanggan tersendiri ketika berhasil terbang, apalagi jika bisa mengimbangi kualitas helikopter buatan luar negeri yang harganya miliaran. Sebab elikopter rakitan Jujun ini dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan. Mesinnya saja cuma genset 2 silinder 700 cc berbahan bakar bensin.
"Bisa dibayangkan harga helikopter buatan luar negeri itu mencapai Rp 22 miliar, sedangkan saya cuman bermodal 30 juta," pungkasnya.