SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memasang lima shelter seismograf di wilayah Kabupaten Sukabumi. Alat tersebut dipasang untuk memonitoring gempa, berfungsi deteksi dini, hingga memantau potensi tsunami.
BACA JUGA: 31 Desa di Kabupaten Sukabumi Rawan Tsunami, Perlu Perdes Tangguh Bencana
"Pemasangan di Kabupaten Sukabumi sebanyak lima titik, yakni Kecamatan Ciracap, Warungkiara, Jampangtengah, Sukaraja dan Kecamatan Palabuhanratu. Seismograf broadband akan diaktifkan akhir tahun ini," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (17/9/2019).
Tony melanjutkan, saat ini BMKG sudah dapat melaksanakan monitoring dengan baik gempa bumi tektonik di Jawa Barat, dengan delapan jaringan peralatan Seismograf Broadband yang mengelilingi Jawa Barat. "Semua gempa dekat, gempa jauh terekam dengan baik," jelas Tony.
BACA JUGA: BMKG Perkirakan Puncak Musim Hujan Terjadi Awal Tahun 2020
Masih kata Tony, untuk peningkatan ketelitian monitoring gempa mikro (gempa kekuatan kecil) di Jawa Barat, akan ditambah seismograf sebanyak 22 unit pada tahun 2019. Sehingga total ada 30 seismograf di Jawa Barat yang berlokasi di Sukabumi, Bogor , Sumedang, Tasikmalaya, Banjar, Cirebon, Indramayu, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Purwakarta dan Kuningan.
"Tujuannya dipasang seismograf ini untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan info gempa bumi. Pemasangan shelter seismograf broadband juga untuk melengkapi jaringan data gempa bumi di Jawa Barat, sehingga bisa memantau gempa dekat, maupun gempa jauh.
BACA JUGA: Sekarang BMKG Sebut Gempa Swarm Sukabumi Bukan Dipicu Sesar Citarik, Tapi Klaster Bogor
"Seismograf seluruhnya berfungsi dengan baik. Sehingga BMKG siap selalu memberikan info gempa. Lima menit setelah kejadian gempa, dan jika gempa tadi berpotensi tsunami, info peringatan dini segera di sampaikan ke masyarakat melalui aplikasi android INFO BMKG, serta Facebook, Twitter dan jaringan komunikasi ke BPBD," pungkas Tony.