SUKABUMIUPDATE.com - Player Unknown’s Battlegrounds atau PUBG menjadi salah satu permainan daring yang paling digandrungi. Tidak hanya orang tua, anak-anak juga ikut memainkannya. Permainan ber-genre battle royale itu belakangan ini menuai kontroversi. Baru-baru ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat membuka peluang adanya fatwa haram memainkan game berbasis online tersebut.
BACA JUGA: Ribut Game PUBG, Intip Efek Positif dan Negatifnya bagi Anak
Terlepas dari berbagai kontroversi yang melekat, nyatanya PUBG masih sangat digandrungi anak-anak muda di Sukabumi. Bahkan, Sabtu (23/3/2019), Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Sukabumi bahkan menyelenggarakan kompetisi game online PUBG dalam rangka memeriahkan HUT UBSI ke-31. Tak tanggung-tanggung, peserta yang mendaftar ada ratusan orang dan akhirnya mesti dibatasi menjadi 100 peserta.
"Antusias peserta, kalau tidak dibatasi ini membludak. Bukan hanya mahasiswa, tapi juga untuk umum, usia minimal SMA keatas. Kita batasi 100 peserta. Bukan hanya PUBG, ada juga kompetisi game Mobile Legends. Itu juga kita batasi pesertanya 100 orang," ujar Kepala Kampus UBSI Sukabumi, Denny Pribadi kepada sukabumiupdate.com.
"Kita pakai lantai 2 dan lantai 3 khusus untuk kompetisi game online ini. Tapi di lantai 1, bisa kita lihat bersama, soalnya ditampilkan lewat proyektor atau infocus. Bagaimana peperangannya saat bermain, kita bisa melihat secara langsung. Memperebutkan uang tunai, trofi dan bingkisan dari UBSI dan sponsor. Total hadiahnya jutaan rupiah. Ini baru pertama kita adakan," sambung Denny.
Denny mengakui, di beberapa negara seperti India, game ini mulai dilarang. Sedangkan di Indonesia, ada wacana MUI Jawa Barat bakal mengharamkan permainan tembak-tembakan multi pemain ini. Meski demikian, ia menilai, kompetisi ini semata-mata untuk mengakomodir kaum milenial yang gemar memainkan game PUBG sambil memeriahkan suasana kampus. Apalagi, kompetisi ini sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari.
BACA JUGA: Teroris di Selandia Baru Dipastikan Tidak Terinspirasi dari Game PUBG
"Yang saya tahu mungkin baru di India saja yang dilarang. Sementara di Indonesia sendiri kan masih dibahas. Kita lebih melihat unsur permainannya. Sebenarnya sudah lama direncanakan. Kan ada namanya BSI Games, isinya berbagai permainan, mulai dari permainan tradisional dan berbasis mobile," tandasnya.