SUKABUMIUPDATE.com – Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi akhirnya menjawab pertanyaan galau para traveller soal perayaan Seren Taun (serentaun) tahun ini karena masih dalam masa pandemi covid-19. Melalui akun media sosialnya, Kasepuhan Ciptagelar menegaskan bahwa serentaun ke 652 tahun ini tetap dilangsungkan namun warga adat memohon maaf karena tidak bisa menerima kunjungan tamu dan wisatawan dari luar.
Mohon maaf mohon maklum!
Kami TIDAK MENERIMA KUNJUNGAN di SERENTAUN tatamu dari luar untuk acara besar Serentaun #652 Kasepuhan Ciptagelar
Harap maklum adanya, mengingat kondisi yang belum jelas, kami menutup kunjungan untuk sementara
Tulis admin akun Kasepuhan Ciptagelar sejak beberapa hari lalu. Postingan ini juga meminta seluruh netizen yang memfollow aku kasepuhan ciptagelar untuk menyebar luaskan informasi ini.
BACA JUGA: Sakralitas Ritual Saren Taun di Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi
Sejumlah netizen kemudian bertanya apakah acaranya tetap berlangsung? Namun karena situasi pandemi, tidak menerima kunjungan tamu dan wisatawan dari luar seperti serentaun sebelumnya?
Admin kasepuhan menjawab bahwa para tamu dan pengunjung belum bisa di terima. Artinya acara adat tahunan yang ditandai dengan ritual ngadiukeun, atau memasukan padi hasil panen ke leuit si Jimat dipastikan akan berlangsung hanya untuk warga adat di Kasepuhan Ciptagelar.
Serentaun bagi warga ada mirip seperti Lebaran Idul Fitri, dimana ada panggilan kampung halaman untuk balik atau mudik ke kasepuhan ciptagelar yang secara administratif berada di wilayah dusun Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Keluarga Kasepuhan Ciptagelar mah waktuna mulang,” tulis admin akun kasepuhan Ciptagelar menjawab pertanyaan netizen.
BACA JUGA: Ki Memed dan Abah Ugi Ciptagelar Sukabumi Terima Anugerah Kebudayaan 2019
Dengan pengumuman resmi ini, cara adat yang paling ditunggu-tunggu wisatawan untuk menyaksikan bagaimana budaya padi di tanah Sunda dijaga turun temurun sejak ratusan tahun lalu di lembah Gunung Halimun ini, tidak bisa dinikmati untuk umum. Serentaun sendiri biasanya digelar pada bulan September setiap tahunnya.
Sekedar informasi, puncak acara serentaun ditandai dengan tradisi Ngadiukeun, masukkan dan mendudukkan ikat padi hasil panen warga adat secara simbolik ke Leuit si Jimat oleh Sesepuh atau Pimpinan Adat Kasepuhan Ciptagelar yaitu Abah Ugi Sugriana Rakasiwi.
“Kangen dengan senyum ramah dan tatapan bijaksana abah Ugi dan ketulusan hati warga adat Kasepuhan Citpagelar. Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita bisa bertemu lagi. Salam hormat untuk warga adat Kasepuhan Ciptagelar,” tulis salah satu netizen yang ikut membagikan pengumuman ini diakun facebooknya, Kamis (23/7/2020).