SUKABUMIUPDATE.com - Berangkat dari keprihatinan terhadap angka pengangguran di Kota Sukabumi yang masih tinggi, Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) menyelenggarakan Focus Group Diskusi (FGD) mengenai pendidikan vokasi di Kota Sukabumi. Hal itu dilakukan, agar kedepan pendidikan vokasi ini sesuai dengan dunia industri, daya serap dunia kerja maupun dunia usaha di Kota Sukabumi.
Ketua BPC HIPMI Kota Sukabumi, Raden Koesoemo Hutaripto mengatakan dari data yang diterimanya dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, jumlah angkatan pengangguran tercatata mencapai 20 persen, sehingga hal itu menjadi fokus HIPMI melalui pendidikan vokasional ini.
“Mereka yang menganggur atau yang putus sekolah akan kita arahkan kepada pedidikan vokasi, dengan memberikan pelatihan dan pendidikan vokasional agar mau bekerja dengan sertifikat yang di dapatkan, ataupun mau membuka usaha baru, sehingga kedepan mampu menampung tenaga kerja lainya,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (19/12/2018).
BACA JUGA: Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kompak Raih Anugerah Parahita Ekapraya 2018
FGD pendidikan vokasi ini, kata Raden menggandeng Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan OPD terkait lainnya ini yakni bertujuan untuk menyusun rencana kerja pendidikan vokasi di Kota Sukabumi.
"Kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam hal kajian 100 hari kerja pemerintah Kota Sukabumi, hadi nanti setelah FGD ini akan dibuat road map tentang pendidikan vokasi di Kota Sukabumi," ucapnya.
BACA JUGA: Jusuf Kalla Beri Penghargaan Pemkab Sukabumi, Bupati Kasih Bantuan TKI Gagal
Pendidikan vokasional yang bakal di garap HIPMI, lebih memprioritaskan kepada anak putus sekolah dan pemuda untuk disiapkan menjadi tenaga kerja siap pakai ataupun wirausahawan. "Memang secara umum sasarannya masyarakat, tapi kami prioritaskan untuk pemuda terutama yang putus sekolah sehingga kesulitan mencari kerja," jelasnya.
Selain itu, HIPMI menginginkan pendidikan Vokasinoal formal maupun non formal di Kota Sukabumi sesuai dengan dunia industri dan dunia usaha yang ada. Sehingga, hal itu bakal berdampak pada serapan tenaga kerja di Kota Sukabumi.
"Nantinya akan disesuaikan juga dengan potensi industri dan usaha yang ada disini, sehingga setiap anggkatan kerja dapat terserap dengan baik dan memiliki kompetensi sesuai denga potensi yang ada. Kita juga bekerjasama dengan pemerintah, dalam hal ini Disnaker melalui UPT Balai Latihan Kerja dan Lembaga Pelatihan Kerja pun bakal kita optimalkan," pungkasnya.