SUKABUMIUPDATE.com - Tuku Sembaya, pria berusia 55 tahun ini sehari-hari berjualan kopi keliling di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, tepatnya dekat Alun-alun Kota Sukabumi.
Selain berjualan kopi keliling, sesekali Tuku juga menjadi pemulung, mengumpulkan sampah plastik atau sampah apapun yang masih bisa dijual.
BACA JUGA: Semangat Uwa Teler, Pemulung Asal Ciracap Sukabumi Pengin Rehab Rumah
Setiap harinya, ia bekerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di usia yang tak lagi muda, Tuku terpaksa harus merantau dari kota asalnya Depok ke Kota Sukabumi untuk mencari kerja. Meski akhirnya ia malah menjadi tukan kopi keliling.
Ditemui Sabtu (29/8/2020), Tuku yang sedang duduk bersandar di emperan toko Jalan Ahmad Yani ini hanya melamun ketika ditanya sejak kapan ia ada di Kota Sukabumi.
"Dagang sudah lama. Saya asli dari Depok. Saya hanya dagang kopi saja, kadang jadi pemulung. Enggak punya rumah atau kontrakan, tidur juga di jalan," ujar Tuku kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Ayah Meninggal, Julian Bocah Ciambar Sukabumi Jadi Pemulung dan Juru Parkir
Tempat dimana Tuku duduk bersandar dan melamun adalah tempat Tuku tidur. Di situ juga ada tumpukan barang dibungkus karung warna putih yang entah apa isinya.
"Dagang kopi terpaksa untuk bertahan hidup. Jadi pemulung juga terpaksa," imbuh Tuku masih dengan tatapan kosong.
"Sudah lama enggak pulang. Pengin pulang ke Depok ketemu sama keluarga," tandas Tuku mengangguk dan mata berkaca-kaca, saat ditanya mengenai keluarganya.