SUKABUMIUPDATE.com - Tak habis diulas cerita para penghuni Hunian Sementara (Huntara) para penyintas bencana pergerakan tanah Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Babak Baru Kisah Para Penyintas Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi
Kali ini kisah tentang Encep (76 tahun). Saat disambangi di Huntara, Kamis (19/9/2019), pria paruh baya ini nampak sibuk merangkai kayu-kayu bambu menjadi rangka bangunan di belakang kamar Huntara yang ia huni. Aktivitas itu dilakukan Encep seorang diri.
"Panjangnya dua meter, lebar empat meter. Saya lagi bikin dapur untuk memasak. Baru dikerjakan dua hari," kata Encep kepada sukabumiupdate.com, saat sedang beristirahat.
Encep mengaku sudah 20 hari tinggal di Huntara bersama istrinya, Mimin (65 tahun). Mereka dulunya tinggal di Kampung Gunungbatu RT 02/09 Desa Kertaangsana.
BACA JUGA: Cerita Uma, Penghuni Huntara Pergerakan Tanah Kertaangsana yang Rindu Bertani
"Beliau ini memang pekerja keras, pantang putus asa meskipun sudah lanjut usia. Patut dicontoh buat para generasi muda," singkat Ketua RT setempat, Eman menimpali.
Seperti diketahui, puluhan jiwa terpaksa mengungsi setelah Kampung Gunungbatu diterjang bencana pergerakan tanah pada April 2019 lalu. Berbulan-bulan tinggal Posko Pengungsian, akhirnya para penyintas diberi Huntara, sambil menunggu Hunian Tetap (Huntap) yang dijanjikan pemerintah.