SUKABUMIUPDATE.com - Pantang menyerah, pepatah tersebut sepertinya sangat cocok bagi Ruswandi (33 tahun) warga Kampung Lengkong Atas, Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Ruswandi adalah pengusaha budidaya jamur tiram dengan omset Rp 10 juta rupiah per bulan.
BACA JUGA: Pengabdian Ukat, Tambal Kerusakan Jalan Jampang Tengah Sukabumi Demi Pengendara
Kesuksesan Ruswandi tak serta merta ia dapatkan dengan proses instan. Bermodalkan ketekunan, uang Rp 100.000 dan bahan baku limbah kayu di sekitar rumahnya, ia pun memulai usaha yang dirintis dari tahun 2014. Lima tahun bukan waktu yang singkat, ayah dua anak ini bersusah payah bersama istrinya untuk menggeluti usaha budidaya jamur tiram ini.
"Awalnya saya seorang sopir. Karena saya merasa sudah lelah dengan profesi saya itu, akhirnya saya memberanikan diri untuk mencoba budidaya jamur tiram," ungkap Ruswandi kepada sukabumiupdate.com, Rabu (6/3/2019).
BACA JUGA: Semangat Janda Tua Ciracap Sukabumi, Mengayuh Sepeda Jualan Sayur
Dengan bekal keberanian, Ruswandi meninggalkan propesinya sebagai sopir dan mempelajari proses budidaya dari ajakan salah seorang temannya. Namun tak selesai disitu. Setelah proses dan teknik budidaya jamur ia kuasai, ia mengaku sempat kesulitan memasarkan dan menjual jamur.
"Saat itu saya hampir putus asa, karena jamur yang saya produksi belum bisa menembus pasar lokal. Alasannya karena para pedagang dan tengkulak sudah mempunyai langganan tetap," sambung Ruswandi.
Jamur tiram hasil budidaya pengusaha asal Kampung Lengkong Atas, Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto: Demmi Pratama
Sekarang, Ruswandi sudah memiliki empat orang karyawan. Ia mengatakan, jika dalam usaha, kesungguhan dan ketekunan adalah modal utamanya selain berdoa dan terus berusaha. Tiga tahun pertama Ruswandi lewati dengan usaha yang masih magang dengan profesi sopir yang belum ia tinggalkan. Namun dua tahun terakhir ini, Ruswandi menikmati jerih payahnya dan fokus pada usahanya.
"Saat itu saya hanya ingat pesan guru saya, bahwa saya harus istiqomah agar dapat mencapai tujuan keberhasilan," paparnya.
BACA JUGA: Suka Duka Ade Umar, Pemahat Batu Api dari Cibadak Sukabumi
Jika lima tahun lalu, Ruswandi memanfaatkan ruangan rumahnya untuk penyimpanan log sebagai tempat berkembang biaknya jamur, saat ini Ruswandi memiliki bangunan khusus dengan luas 800 meter persegi.
"Alhamdulilah saat ini sekitar 30 kilogram setiap harinya. Jamur dari tempat saya sudah mulai dijual di pasar-pasar lokal di Sukabumi. Dan saya juga sangat terbuka jika ada yang ingin belajar membudidayakan jamur tiram. Kuncinya adalah kemauan dan istiqomah dengan apa yang sedang kita kerjakan," pungkasnya.