SUKABUMIUPDATE.com - Kekayaan alam yang melimpah ruah di Kabupaten Sukabumi membawa berkah tersendiri untuk masyarakat. Sebut saja, keberadaan Gunungwalat yang memilki kekayaan alam berupa bongkahan batu api. Terbukti sampai saat ini, hasil alam tersebut masih banyak dimanfaatkan warga di wilayah Utara Sukabumi.
Salah satunya Ade Umar (54 Tahun), warga Kampung Benda RT 05/20 Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Ia adalah satu dari beberapa pemahat batu api di sekitaran Gunungwalat, Cibadak. Batu api tersebut nantinya untuk tungku pembakaran.
Ade mengaku sudah 15 Tahun menekuni pekerjaan tersebut. Untuk mendapat upah dari pekerjaannya, beberpa proses pun harus dilalui. Mulai dari menambang hingga memahat batu menjadi berukuran 22 sentimeter, lebar 10 sentimeter dan tebal 6 sentimeter.
Semua proses itu ia lakukan menggunakan alat seadanya. Ade pun tak sungkan berkisah tentang suka dan duka sepanjang ia menekuni profesi tersebut.
"Sukanya itu ketika menambang menemukan batu yang tidak begitu keras. Dukanya itu ketika menemukan batu yang keras hingga alat yang terbuat dari besi batangannya nyangkut di sela-sela batu," ujar Ade kepada sukabumiupdate.com, Selasa (29/1/2019).
BACA JUGA: Tukang Cilok di Nyalindung Sukabumi Ini Viral, Dikira Kembaran Shah Rukh Khan
Ade biasa memulai kesehariannya sejak matahari terbit hingga pukul 12.00 WIB. Selama berjam-jam Ade menghabiskan waktu di tambang batu api. Di tambang, Ade mengumpulkan bongkahan batu api agar ukurannya sesuai dengan yang diinginkan pengepul.
Dalam satu hari, ayah satu anak itu bisa membuat 40 hingga 50 biji batu api. Untuk satu biji batu api, Ade mengapat upah Rp 900.
"Setelah numpuk, nanti ada mobil truk yang mengambil. Kalau untuk gajiannya dibayar per minggu," tandasnya.