SUKABUMIUPDATE.com - Muhklis Abdul Kholik (9 tahun), bocah difabel asal Kampung Cikiwultonggoh RT 1 RW 1, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi cukup menginspirasi. Semangatnya yang tinggi di tengah keterbatasan fisik, membuat Adul, sapaan akrab Muhklis Abdul Kholik, diundang ke Jakarta untuk tampil dalam beberapa acara stasiun televisi swasta. Salah satunya di acara Hitam Putih Trans 7.
Sehari sebelumnya Adul juga tampil live di acara Good Morning CNN Indonesia. Mengenakan seragam Pramuka, Adul berjalan merangkak masuk ke ke tengah studio. Ia disambut host Hitam Putih, Deddy Corbuzier, Rico Ceper, dan Fanny Ghassani, dan riuh gemuruh tepuk tangan audiens di studio.
"Saya waktu kelas satu rangking 5," kata Adul percaya diri menjawab pertanyaan Fanny Ghassani soal prestasinya dalam acara Hitam Putih, Rabu (14/11/2018).
BACA JUGA: Live di TV, Adul Siswa Difabel Asal Cibadak Sukabumi Bertemu Direktur RSA Kemensos
Deddy Corbuzier memaparkan sosok Adul yang dikenalnya dari video viral di media sosial. Adul adalah anak yang punya semangat tinggi untuk belajar, meski harus merangkak sekitar 3 kilometer ke sekolah dari rumahnya.
Adul hadir didampingi orangtua, Pipin (tahun 45 tahun) serta Ketua Relawan Sosial Sahabat Kristiawan Peduli, Wulan Prasetyo. Selama acara tak nampak mimik canggung atau malu dari wajah Adul. Hal ini pun jadi perhatian Deddy Corbuzier.
"Gue beneran liat ini anak dari tadi, kayaknya seneng. Energinya positif," kata Deddy Corbuzier.
"Kita harus belajar kepada mereka yang menerima keadaan tapi bahagia, tapi senang," tambah Deddy.
BACA JUGA: Adul, Bocah Difabel Asal Cibadak Sukabumi Bakal Menceritakan Kisahnya di Televisi
Sementara itu, Pipin juga menceritakan semangat Abdul. Kata Pipin, Abdul sangat bersemangat untuk masuk sekolah. "Katanya pengen sekolah. Pengen pintar," tutur Pipin.
Pipin sempat kesulitan saat hendak menyekolahkan Adul. Ia khawatir sekolah tak mau menerima anaknya. Pipin bersyukur, baik Paud maupun SD, tidak ada yang menolak Adul.
Pipin mengaku kesulitan menyekolahkan Adul ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena harus membayar biaya dan lokasinya jauh dari rumah. Dalam kesempatan tersebut Hitam Putih memberikan sebuah tablet dan tabungan pendidikan senilai Rp 10 juta.