SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa waktu terakhir ini kerap terjadi kebingungan saat Satuan Tugas Percepatan Penanganan (STPP) Covid-19 Kota Sukabumi melakukan pembaruan data kasus Covid-19 di wilayah Kota Sukabumi.
Sebab, ketika STPP Covid-19 Kota Sukabumi melakukan update data kasus terkonfirmasi positif Covid-19, maka pada hari berikutnya data tersebut sudah hilang alias pasien yang bersangkutan telah dinyatakan sembuh.
Juru Bicara STPP Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana menjelaskan, pada revisi kelima Pedoman Pencegahan dan Penangulangan Covid-19 dikatakan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang telah melakukan isolasi mandiri selama 10 hari sejak pelaksanaan tes swab dilakukan, maka yang bersangkutan otomatis dinyatakan sembuh.
BACA JUGA: Dua Paskibraka Kota Sukabumi Terpapar Corona, Seluruh Peserta Upacara HUT RI Diisolasi
"Di sana dikatakan, apabila pasien yang terkonfirmasi itu harus melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Setelah 10 hari tidak dilakukan swab ulang, mereka dinyatakan sembuh. Sehingga pada saat kita lakukan, seperti kemarin kita lakukan tes swab tanggal 10 dan hasilnya keluar tanggal 18, maka kita upload datanya pada tanggal 18, dua hari kemudian pasien tersebut dinyatakan sembuh, karena sudah melewati 10 hari," jelas Wahyu kepada sukabumiupdate.com, Jumat (21/8/2020) di kantor Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.
"Jadi kesaannya bukan berarti sekarang kita upload besok sembuh. Tapi karena mereka sudah menyelesaikan masa karantina atau isolasi mandiri," tambah Wahyu.
BACA JUGA: 7 Nakes, 1 Dokter Spesialis Jantung dan 1 Karyawan RSUD R Syamsudin Positif Covid-19
Sementara itu, berkaitan dengan ditemukannya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada karyawan RSUD R Syamsudin SH dan anggota Paskibraka Kota Sukabumi tahun 2020, Wahyu menyebut, Pemerintah Kota Sukabumi akan kembali melakukan tes swab massal kepada masyarakat.
"Kami akan melakukan swab massal, tapi nanti waktunya kita tentukan, untuk melakukan skrining," tutur Wahyu.
Wahyu menegaskan, saat ini Kota Sukabumi berada di zona risiko rendah, setelah sebelumnya sempat berada di zona risiko sedang. "Zonanya sudah keluar dari provinsi. Zona kita menurun jadi zona risiko rendah. Kuning. Kemarin di bulan Juli kita masuk zona risiko sedang," pungkas Wahyu.