SUKABUMIPDATE.com - Seorang warga Kabupaten Sukabumi dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona. Pasien tersebut kini menjalani isolasi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
"Masih ada satu dalam pengawasan," ujar Plt Kadinkes Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih dalam acara Tamu Mang Koko, Sabtu (7/3/2020).
BACA JUGA: Ramai Corona, RS R Syamsudin Sebut Pasien Meninggal Akibat Jantung dan Paru
Dengan demikian, Dinas Kesehatan (Kota Sukabumi) mencatat dua orang dengan kondisi PDP. Namun satu orang PDP sudah meninggal pada Minggu (1/3/2020) lalu. Adapun pasien yang meninggal ini merupakan orang yang pertama dinyatakan PDP di Sukabumi.
"Keduanya pasien berasal dari Kabupaten Sukabumi. Sampel (dari kedua pasien) sudah dikirim ke Balitbangkes di Jakarta. (sampel) yang pertama sudah kita kirim dan kita menunggu hasil karena yang kita kirim bukan swap tenggorokan tapi adalah sampel darah. Untuk (sampel) pasien yang kedua juga sudah dikirim oleh Dinkes Kabupaten Sukabumi. Karena kita (Dinkes Kota Sukabumi) sudah bargaining dengan Kabupaten, kalau pasiennya kabupaten yang ngirimnya (Dinkes) kabupaten walaupun yang pertama yang mengirim (sampel) adalah Kota Sukabumi," tutur Rita.
BACA JUGA: Isu Pasien Meninggal Akibat Corona di Sukabumi, Fahmi: Belum Ada Hasil Labkes Kemenkes
Rita pun mengakui adanya pasien dari Kabupaten Cianjur yang diisolasi di RSUD R Syamsudin SH. Menurut Rita, pasien tersebut masuk RSUD R Syamsudin SH karena sebelumnya sudah melaksanakan perjalanan umroh dan sempat singgah di salah satu Kota di Abu Dhabi.
Dari hasil pemeriksaan radiologi tidak ada kelainan sehingga dipulangkan dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP). Karena merupakan warga Cianjur maka yang memantua adalah Dinkes Kabupaten Cianjur.
BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Keluarkan Edaran Waspada Virus Corona, Wali Kota: Jangan Panik
Menurut Rita, RSUD R Syamsudin SH adalah rumah sakit rujukan wilayah Jawa Barat selatan sehingga RSUD R Syamsudin SH. Dalam hal ini, Dinkes Kota Sukabumi berupaya cepat tanggap sejak adanya pernyataan positif Corona di Depok, Jawa Barat.
"Sejak dinyatakan bahwa Indonesia ada konfrim kasus (positif Corona) pada tanggal 2 Maret kemarin (yang disampaikan) Presiden Jokowi langsung. Kita pun langsung bergerak," jelasnya.