SUKABUMIUPDATE.com - Kasus RAP anak berusia (2,5 tahun) warga Kampung Tenjojaya RT 04/04, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak yang kecanduan nikotin rokok langsung direspon P2TP2A Kabupaten Sukabumi. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ini akan mendorong gerakan stop merokok di depan anak-anak baik di rumah maupun area publik lainnya.
Hal ini diungkapkan Ketua P2TP2A, Yani Jatnika Marwan kepada sukabumiupdate.com, Senin (13/8/2018) melalui sambungan whatsapp. “Kita sudah meminta rekan rekan P2TP2A wilayah Kecamatan Cibadak untuk mendatangi keluarga RAP.”
Istri Bupati Sukabumi Marwan Hamami meyakini RAP adalah korban kebiasaan tidak sehat orang-orang terdekatnya. Anak tersebut merokok di usia balita karena melihat kebiasaan dari orang orang sekitar atau mungkin orang tuanya, yang merokok.
"Bapak nya kan perokok, anak itu kan selalu ingin tau dan ingin mencoba melihat bapaknya merokok sambil ngopi, mungkin dalam benak anak itu kayaknya enak asik makanya dicoba sama anak itu dan ternyata sesuai dengan imajinasinya menyenangkan, jadi orang tua yang salah," bebernya.
BACA JUGA: Bocah 2,5 Tahun Asal Cibadak Sukabumi Mampu Hisap Dua Bungkus Rokok Sehari
P2TP2A akan mendorong gerakan STOP Merokok di depan anak anak. “Apa yang dilakukan anak sekarang, bisa jadi cerminan dari orang tuanya."
Sebelumnya diberitakan RAP memiliki kebiasaan yang tidak umum dengan anak lainya yakni suka merokok. Sudah satu setengah bulan kecanduan rokok, kalaupun tidak di kasih oleh orang tuanya RAP malah mengamuk.