SUKABUMIUPDATE.com - Dampak wabah corona atau Covid-19, awal tahun ajaran baru SDN Cibeas Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi terpaksa harus dilaksanakan dengan cara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), atau secara daring alias online.
Kepala SDN Cibeas, Nani Supartini mengakui banyak kendala yang dihadapi para guru dalam melaksanakan hal itu terutama untuk anak didik yang ada pelosok, di mana banyak siswa-siswi yang kurang mampu.
BACA JUGA: Guru di Caringin Wetan Sukabumi Jawab Keluhan Kuota Belajar Daring dengan Free Wifi
Nani mengungkapkan, tidak setiap siswa-siswi memiliki gawai alias smartphone. Dan kalaupun memiliki smartphone, seringkali terkendala jaringan. Bahkan ada ada juga yang tidak memiliki kuota internet.
"Makanya kita melakukan pembelajaran jarak jauh menggunakan luar jaringan. Dengan teknis tatap muka dilakukan, kunjungan dari guru sesuai kelasnya masing-masing ke rumah peserta didik yang sebelumnya telah dikelompokan maksimal 5 orang per kelompok," ujar Nani kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Belajar Daring, Bisnis Penjualan Peralatan Sekolah di Sukabumi Kena Imbas
Ia mengaku sudah mengupayakan berbagai cara agar anak-anak didiknya tetap bisa mendapatkan pendidikan di tengah pandemi Covid-19 ini. Sebelumnya ia melakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap tempat tinggal siswa dan membentuk kelompok belajar (pokjar) untuk tiap kelas. Lalu, mengingat tidak semua siswa memiliki smartphone, maka lembar tugas menjadi solusi pemerataan hak siswa.
"Kita melakukan pendataan nomor smartphone siswa dan orang tua bagi yang memiliki, selanjutnya membuat grup WhatsApp sekolah, grup WhatsApp kelas, dan grup ini berfungsi sebagai sumber informasi, konsultasi dan referensi. Tapi baik yang punya smartphone atau yang tidak, semua mendapatkan lembar tugas yang sama," jelasnya.
BACA JUGA: Komisi IV DPRD Sukabumi Evaluasi Belajar Dari Rumah, Berkumpul Tanpa Protokol Kesehatan
Nani menjelaskan, semua siswa diusahakan memiliki buku pelajaran yang dipinjamkan sekolah. Selanjutnya guru atau wali kelas menyiapkan lembar tugas untuk satu minggu, yang harus diambil oleh orang tua sesuai jadwal yang sudah dibuat sekolah per kelasnya, dan dikumpulkan kembali pada akhir pekan oleh orang tua, dan kemudian orang tua siswa mengambil tugas baru untuk minggu berikutnya.
"Untuk kelompok yang tempat tinggalnya berdekatan, pengumpulan dan pengambilan lembar tugas bisa diwakilkan oleh salah satu dari orang tua kelompok belajar masing masing. Selain anak-anak mengisi lembar tugas, mereka juga mengisi lembar aktivitas harian yang harus ditandatangani orang tuanya," jelas Nandi.
Suasana belajar siswa-siswi SDN Cibeas, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi di tengah pandemi corona, Minggu (26/7/2020).
Masih kata Nani, tempat belajar pun diupayakan dilakukan di rumah orang tua peserta didik yang kondisinya nyaman dan memadai, dengan memperhatikan protokol kesehatan. Adapun guru di SDN Cibeas saat ini ada 6 orang dengan jumlah siswa 74 orang.
Yang terjauh kunjungan guru dihitung dari jarak sekolah menurutnya ada yang mencapai 5 kilometer, yakni ke kampung Cisantri dan Cibutun.
BACA JUGA: Belajar di Rumah, Omzet Pedagang Seragam Sekolah di Sukabumi Merosot
"Tentunya orang tua didik harus menjadi pendamping anak-anaknya selama belajar di rumah, saat anak mengerjakan tugas yang telah diberikan. Kita juga mengingatkan kepada orang tua saat melakukan pendampingan tidak boleh memarahi anaknya sebelum dan sesudah belajar," bebernya.
"Kegiatan guru kunjungan juga dilakukan seminggu sekali dan ada juga dilakukan dua minggu sekali ke tiap pokjar. Mengingat guru juga perlu dilindungi, jangan terlalu sering berinteraksi, takut terpapar ketika di perjalanan maupun di lokasi pokjar," tandasnya.