SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menegaskan kebijakan barunya terkait pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah secara tatap muka.
Ketikasebuah kecamatan zona hijau maka sekolah di kecamatan tersebut dapat melaksanakan tatap muka. Namun tetap intinya harus mematuhi protokol kesehatan.
BACA JUGA: Protokol Baru Sekolah Tatap Muka di Jawa Barat, Kini Berdasarkan Rating Kecamatan
"Kita juga akan melakukan kebijakan zona hijaunya berbasis kecamatan. Jadi Kota Sukabumi, kalau ada satu kena tapi yang lainnya tidak, yang tidaknya tetap bisa membuka sekolah. Jadi ini kebijakan baru. Persiapan sudah dilakukan dan Sukabumi menjadi contoh persiapan sekolah yang kemarin Pak Wapres sudah kunjungi," kata Emil saat akan melakukan Touring Bhakti Sosial dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-60 di Lapang Merdeka Sukabumi, Sabtu (25/7/2020).
Terkait hal itu Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Jawa Barat Nonong Winarni mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu status (level) zonasi per kecamatan yang ada di Kota dan Kabupaten Sukabumi. KCD dalam hal ini hanya membidangi sekolah SMA sederajat.
BACA JUGA: Sekolah di Sukabumi Bisa Tatap Muka, Jika se-Kecamatan Tidak Ada Kasus Positif Covid-19
"Kita kan belum tahu, kecamatan mana saja di Kabupaten Sukabumi (termasuk Kota Sukabumi) yang sudah zona hijau. Oleh karena itu, kita tunggu saja. Prinsipnya, kami akan hati-hati dan bertahap dalam membuka sekolah. Keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan anak-anak yang paling menjadi prioritas," kata Nonong.
Nonong menjelaskan, kendati sebuah kecamatan disebutkan sebagai zona hijau tetap saja untuk pelaksanaanya harus merujuk kepada Surat Keputusan Bersama 4 Menteri, yakni Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.
BACA JUGA: Sekolah Tatap Muka di Kecamatan Zona Hijau, Guru di Sukabumi Harus Jalani Tes Swab
Dengan demikian, setelah suatu kecamatan dinyatakan zona hijau, pihaknya akan mengusulkan sekolah yang sudah siap menggelar KBM tatap muka kepada Ketua Gugus Percepatan Penanganan (GTPP) Kota dan Kabupaten Sukabumi.
"Kami (KCD) adalah mengusulkan sekolah yang sudah siap tatap muka (berdasarkan hasi verifikasi awal dengan mengisi daftar periksa)," jelas Nonong.
BACA JUGA: Kenapa Mall Dibuka Tapi Belajar Tatap Muka di Kota Sukabumi Ditunda? Ini Jawabannya
Setelah hal itu dilakukan, sambung Nonong, maka GTPP Kota dan Kabupaten Sukabumi akan mengeluarkan rekomendasi tentang boleh tidaknya sekolah yang pihaknya usulkan menggelar KBM tatap muka secara bertahap.
"Tapi untuk Kota Sukabumi, karena Pak Wapres, Mendikbud, dan Pak Gubernur sudah pernah berkunjung serta menyatakan oke, jadi kami terus melakukan simulasi. Di SMAN 4 Kota Sukabumi dan di SMKN 2 Kota Sukabumi," ujar Nonong.
BACA JUGA: Wali Kota Sukabumi Blak-blakan Soal Penundaaan KBM Sekolah Tatap Muka di Zona Hijau
Nonong menegaskan, simulasi yang dimaksud adalah percobaan." Belum ada tatap muka formal. Hanya dicoba saja beberapa kali, dengan jumlah siswa sangat terbatas. Lalu dianalisis dan dievaluasi. Kekurangan dan kelebihannya," pungkasnya.