SUKABUMIUPDATE.com - Tim Lomba Cerdas Cermat (LCC) yang terdiri Pradiftha Al Qadri perwakilan pelajar dari SMA Doa Bangsa kelas XI MIPA, bersama ke dua rekannya, Rahmat Khoerul dari SMA Negeri 1 Cibadak, dan Rivan Fauzi SMA Negeri 1 Cisaat berhasil lolos mewakili Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat untuk mengikuti perlombaan yang sama tingkat Nasional.
Tiga pelajar asal Kabupaten Sukabumi yang tergabung dalam Tim LCC Kabupaten Sukabumi ini, berhasil mengalahkan perwakilan Tim LCC dari kabupaten dan kota lainnya.
Perlombaan tersebut diselenggarakan oleh Forum Pelajar Sadar Hukum Provinsi Jawa Barat, dilaksanakan di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Sabtu 30 November 2019.
BACA JUGA: SMA Doa Bangsa Sukabumi Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Perlombaan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Human Right Week Festival 2109. Rencananya, perlombaan cerdas cermat untuk tingkat Nasional akan dilaksanakan, 9 Desember 2019 bertempat di Kota Bandung.
Pembina Forum Sadar Hukum SMA Doa Bangsa, Ridwan Maulana Yusuf, mengapresiasi dan mengungkapkan rasa syukur atas raihan yang didapat oleh peserta didiknya pada event tersebut.
Tiga pelajar dari mewakili Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat ikuti lomba cerdas cermat tingkat Nasional.| (Foto: Istimewa)
Menurut Ridwan, Pradifta yang merupakan Ketua dari Forum Pelajar Sadar Hukum (FPSH) Kabupaten Sukabumi, adalah siswa yang berprestasi dan memiliki tekad yang kuat dalam mensosialisasikan Hukum dan HAM di kalangan pelajar di wilayah Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: SMA Doa Bangsa Sukabumi Sabet Juara Umum di Event Albacadabra 2019
Di tempat terpisah, Pembina Yayasan Pembinaan Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB), Ayep Zaki mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi atas raihan Tim LCC dari perwakilan Kabupaten Sukabumi yang Lolos dan mewakili Jawa Barat untuk berkompetisi di Tingkat Nasional.
"Di era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat, para pelajar sebagai generasi pelanjut bangsa diharuskan untuk melek hukum dan memahami konsep-konsep mengenai hak asasi manusia," katanya.
Hal tersebut dilakukan, sambung pria yang akrab disapa Aa Zaki ini sebagai upaya preventif dalam menangkis informasi-informasi bersifat hoax dan isu-isu radikalisme yang semakin kencang beredar di lingkungan masyarakat pada saat ini.