SUKABUMIUPDATE.com - Dahulu, kegiatan produksi pada industri menggunakan mesin yang hampir seluruhnya dioperasikan oleh tenaga manusia, biasa disebut operator. Namun, resiko human eror dan besarnya biaya membuat pelaku industri terus mencari cara yang lebih efektif dan efisien tanpa mengganggu proses produksi serta mengurangi kualitas barang yang dihasilkan.
BACA JUGA: Peran Trilogi Nusa Putra Dalam Membangun Sikap Toleransi di Era Distruktif
Perkembangan teknologi informsi telah melahirkan mesin Computer Numerical Control (CNC), yang berarti komputer kontrol numerik, merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan. Saat ini, mesin CNC telah banyak diaplikasikan di dunia industri.
Prinsip kerja dari mesin CNC pada dasarnya hanya memindahkan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi otomatis. Cukup dengan memasukan data pengerjaan seperti panjang, lebar, dan bentuk yang akan diproses, kemudian sistem komputer yang terhubung pada mesin akan bekerja secara otomatis.
Tetapi, pemanfaatan mesin CNC untuk industri kecil dan menengah (IKM) masih terkendala Sumber Daya Manusia (SDM) dan harga mesin yang masih relatif mahal. Mengetahui masalah tersebut, mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, Prasada Rahardi melakukan penelitian berjudul Rancang Bangun Alat Menggambar Menggunakan CNC Berbasis Ardiono Uno.
Dari penelitiannya selama empat bulan, Prasada berhasil membangun mesin mini CNC dengan biaya relatif murah, namun menurutnya memiliki cara kerja dan fungsi yang sama dengan mesin CNC yang ada dipasaran.
"Dalam penelitian ini, mesin CNC baru berfungsi untuk menggambar secara otomatis," kata Prasada kepada sukabumiupdate.com, Kamis (29/8/2019).
BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Nusa Putra Ciptakan Uji Monitoring Pengering Buah Pinang
Menurut Prasada, alatnya tersebut mudah digunakan dan dapat dikembangkan untuk fungsi memotong seperti mesin CNC umumnya. "Prinsipnya mudah di aplikasikan, tinggal satu dua kali belajar. Terus untuk mengembangkan fungsinya, tinggal diganti saja komponen balpoint nya dengan komponen pemotong seperti pahat dengan spesifikasi khusus atau laser," terang mahasiswa semester enam ini.
Untuk komponen, Prasada mengaku memperolehnya dengan mudah di pasaran, bahkan sebagian komponennya berasal dari komputer PC bekas yang dibeli dari teman kuliahnya. Komponen utamanya, lanjutnya terdiri dari Ardiono uno sebagai otak alat yang berfungsi untuk memerintahkan komponen lain seperti motor stepper satu dan dua serta motor servo.
"Fungsi motor stepper satu bergerak ke sumbu X dan motor stepper dua bergerak ke sumbu Y, sedangkan motor servo itu bergerak ke sumbu Z," jelasnya.
Untuk hasil kerja alatnya, Prasada telah mengujinya beberapa kali di tahap uji fungsional. Hasilnya, kata dia sudah presisi dengan desain yang dijadikan model di sistem.
Meskipun masih memerlukan banyak tahapan pengujian, kedepan dirinya berkeinginan alatnya tersebut bisa dikembangkan agar bisa dipergunakan secara luas khususnya memenuhi kebutuhan IKM. "Harapannya kalau sudah ada pengembangan final, bisa diproduksi banyak dan dimanfaatkan oleh IKM," pungkasnya.