SUKABUMIUPDATE.com - Madrasah Tsanawiyah (MTs) Shofa Marwah di Jalan Cimapag, Desa Bantaragung, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, hanya memiliki murid sebanyak delapan orang siswa. Kendati demikian, mereka memiliki semangat yang tinggi untuk menimba ilmu.
BACA JUGA: Tutup Perlombaan SPMB 2019, Adjo Serahkan Piala Bergilir Bupati Sukabumi
MTs yang sudah berdiri selama tujuh tahun tersebut, memiliki tiga lokal bangunan dan empat orang guru pengajar.
Salah seorang guru, Evi. M, mengatakan dahulunya siswa di MTs Shofa Marwah memiliki banyak murid, layaknya sekolah lain pada umumnya. Namun sejak dua tahun terakhir ini hanya delapan orang, satu orang murid kelas 1 dan sisanya siswa kelas 2.
"Dua tahun lalu sekolah ini ditinggalkan beberapa guru, karena honor mereka tidak dibayarkan pihak sekolah dan imbasnya anak - anak di sini memilih pindah ke sekolah lain," ungkap Evi kepada sukabumiupdate.com, Senin (18/3/2019).
Sekolah di bawah naungan Departemen Agama ini, tambah Evi beberapa tahun terakhir anak - anak tidak dipungut biaya sekolah, karena sekolah saat ini menginduk pada sebuah Yayasan di Kecamatan Lengkong.
"Guru - guru di sini tetap mengajar meski jumlah murid sangat minim, karena kami sudah digaji pihak yayasan, kami juga berharap sekolah ini dapat ramai kembali dengan siswa dan siswi di sekitarnya," pungkasnya.
Meski tergolong sedikit, siswa dan siswi yang masih bertahan mengaku tidak terganggu dengan kondisi belajar mengajar mereka.
Keterbatasan ekonomi yang mereka hadapi juga menjadi salah satu alasan bertahan. Salah satunya Lina Sopia siswi kelas 2 ini mengaku tidak merasa jenuh meski teman sekolahnya hanya berjumlah 7 orang.
"Sekolah di sini gratis, tidak dipungut biaya, selain itu rumah saya juga tidak terlalu jauh dari sekolah, jadi bisa jalan kaki setiap hari tanpa perlu biaya atau ongkos," singkatnya.