SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia Cerdas Desa (ICD) Centre fasilitasi pelatihan Indek Desa Membangun (IDM) Pengelolaan Sistem Informasi Desa Cicukang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pelatihan tersebut merupakan realisasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Cicukang tahun anggaran 2018, kegiatannya dilaksanakan di Aula Kantor Desa Cicukang, Rabu (1/8/2018).
Kepala Desa Cicukang, H. Mumu Muman Mantareja dalam sambutannya mengatakan, dengan pelatihan IDM ini diharapkan para peserta yang hadir dari perwakilan tokoh masyarakat, badan permusyawaratan desa (BPD), lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) dan perangkat desa dapat mengetahui nilai yang diperoleh dari hasil pembangunan desa.
BACA JUGA: ICD Centre Fasilitasi Penyusunan IDM Desa Cimerang Kabupaten Sukabumi
"Hasil pembangunan selama dua tahun masa saya menjabat bisa diukur dengan mudah oleh aplikasi IDM ini," kata H. Mumu.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Tim ICD Centre yang telah memfasilitasi materi pelatihan. "Saya ucapkan terima kasih kepada ICD yang telah datang dan memberikan materi IDM," imbuhnya.
Dari ICD Centre hadir satu orang nara sumber yaitu Yudi Hermawan yang memberikan materi Implementasi IDM Berbasis Aplikasi dan Update Penghitungan IDM dan dibantu oleh dua orang operator. Nara sumber lainnya Usep Yusuf, merupakan Fasilitator program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) Kecamatan Purabaya yang menyampaikan materi Penguatan Kajian IDM.
Selain pembahasan tentang kepentingan IDM dalam pembangunan desa, peserta pelatihan juga langsung melakukan pembahasan 52 indikator pembangunan desa Cicukang berdasarkan IDM serta menghitung nilainya dengan menggunakan aplikasi.
Menurut Yudi Hermawan, pelatihan IDM sangat berguna bagi desa dalam menyediakan data dan informasi dasar pembanguan desa."Selanjutnya IDM dapat digunakan untuk penyusun perencanaan pembangunan desa," kata Yudi yang juga menjabat Sekretaris ICD Centre.
BACA JUGA: Gandeng ICD Centre, Pemdes Margaluyu Kabupaten Sukabumi Adakan Pelatihan IDM Berbasis Aplikasi
Lanjut Yudi, yang paling penting dari proses penyusunan IDM, dari 52 indikator IDM, desa dapat mengetahui indikator mana yang lemah. Kuncinya ada sumber daya manusia (SDM) di pemerintah desa yang setiap saat mengupdate data desa dan mengisinya ke aplikasi IDM.
"Dengan menggunakan aplikasi, selain perhitungan IDM yang dilakukan oleh desa jadi lebih mudah, pemerintah desa juga dapat langsung menyusun rencana kegiatan atau rencana aksi desa (RADes) sebagai tindak lanjut untuk meningkatkan semua indikator yang lemah," jelas Yudi.
"Pemerintah Desa Cicukang sangat baik dalam mengelola data untuk keperluan pembangunannya," imbuhnya.
BACA JUGA: Bumdes Maju Jaya Desa Tenjoayu Sukabumi Kembangkan Budidaya Semut Rangrang
Status kemajuan dan kemandirian desa dengan menggunakan IDM mengklasifikasi desa menjadi lima kriteria, yaitu desa sangat tertinggal, desa tertinggal, desa berkembang, desa maju dan desa mandiri. Pemerintah menetapkan status kemajuan dan kemandirian desa berdasarkan IDM terakhir kali pada tahun 2016, yaitu melalui Keputusan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Nomor 030 Tahun 2016 Tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa, Status berdasarkan perhitungan IDM merupakan indeks gabungan dari indeks ketahanan sosial (IKS) desa, indeks ketahanan ekonomi (IKE) desa dan indeks ketahanan ekologi (IKL) desa.
Setelah dilakukan praktek perhitungan dengan menggunakan aplikasi, diperoleh hasil nilai dengan status Desa Cicukang pada klasifikasi Desa Berkembang. "Hasil tersebut sudah sama dengan perhitungan dan pemuktahiran IDM yang di fasilitasi rekan-rekan pendamping desa pada bulan Maret lalu," pungkas Yudi.