Merayakan Koperasi!? (bagian 4-habis)

Minggu 12 Juli 2020, 13:50 WIB

Oleh: Farid Gaban

Tidak keliru jika Bung Hatta, yang belajar koperasi dari Skandinavia, menyebut koperasi bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat. Di masa pandemi seperti sekarang, koperasi justru kian penting, wujud dari inisiatif rakyat bantu rakyat, ketika negara bingung berbuat dan perusahaan besar kapitalis bangkrut.

Namun memiliki koperasi prasyarat. Apa kesalahan koperasi di Indonesia? Sebagian besar koperasi di sini abal-abal, tidak menerapkan kaidah koperasi, terutama tidak adanya partisipasi dan kontrrol secara demokratis oleh anggota.

BACA JUGA: Merayakan Koperasi!? (bagian 3)

Koperasi kita mengalami kerusakan selama 30 tahun masa Orde Baru, dengan antara lain kemunculan Koperasi Unit Desa (KUD) dan koperasi lain yang bersifat "top down". Koperasi bukan merupakan gerakan rakyat, dari bawah, tapi cenderung menjadi proyek para birokrat pemerintahan

Kementrian Koperasi, misalnya, punya dana untuk pengembangan koperasi. Namanya Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), menyalurkan bantuan untuk usaha kecil dan koperasi. Tapi lembaga ini tak punya personalia cukup. Mereka akhirnya mendorong munculnya koperasi-koperasi simpan pinjam sebagai perpanjangan tangan penyaluran dana tadi.

BACA JUGA: Merayakan Koperasi!? (bagian 2)

Itu yang menjelaskan kenapa sebagian besar koperasi di Inddonesia adalah koperasi simpan-pinjam yang beroperasi mirip rentenir. Mereka mengklaim nasabah sebagai anggota, padahal tidak ada partisipasi anggota.

Di kalangan masyarakat, akibat kecenderungan top down, banyak orang mendirikan koperasi hanya untuk mendapatkan bantuan pemerintah, bukan untuk kemandirian ekonomi, yang menjadi salah satu kaidah utama koperasi.

BACA JUGA: Merayakan Koperasi!? (bagian 1)

Apa saja sebenarnya kaidah atau prinsip koperasi?

Prinsip koperasi Indonesia pada dasarnya diturunkan dari prinsip internasional yang dirumuskan dalam "Rochdale Principles"; Rochdale adalah kota kecil di Inggris tempat koperasi modern pertama diperkenalkan:

1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela, terbuka dan anti-diskriminasi.

2. Koperasi dikontrol secara demokratis oleh anggota, baik melalui musyawarah maupun "one man one vote" (bukan banyak-sedikitnya saham).

3. Koperasi mengedepankan partisipasi ekonomi dari anggota (iuran). Modal utama koperasi pertama-tama adalah dari anggota sendiri.

4. Koperasi bersifat otonom dan independen (dari negara maupun pemodal besar).

5. Koperasi adalah sarana berbagi pengetahuan (edukasi), training, informasi. Self-help: membantu diri sendiri lewat kerjasama antar-anggota.

6. Tiap koperasi mengedepankan kerjasama antar-koperasi (koperasi primer masih memungkinkan anggota saling mengenal, tingkat desa misalnya. Tapi mereka membentuk kerjasama tingkat yg lebih luas, bahkan antara negara).

7. Koperasi mendorong kepedulian sosial dan lingkungan (ethical production and cunsumption; dikelola sebagai social-enterprise yang menyisihkan laba untuk penguatan sosial anggota maupun stake-holder).

Dengan prinsip-prinsip di atas, menurut Bung Hatta, koperasi bukan cuma lembaga ekonomi, apalagi bisnis. Melainkan juga gerakan sosial (tempat orang saling menolong dan belajar) serta gerakan politik (tempat orang belajar demokrasi).

Tapi, meski prinsip atau kaidah tadi umumnya tercantum dalam tiap AD/ART koperasi, banyak koperasi tidak menghayati dan menerapkannya. Dan itu salah satu sumber utama kerusakan gerakan koperasi yang kita alami sekarang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer