Oleh: Farid Gaban
Sekitar separo koperasi dalam daftar The Global 300 berdiri sebelum 1940, sekitar 13 persen berdiri pada 1900-an, dan sekitar 10 persen telah berumur 100 tahun lebih.
Lebih dari sepertiga koperasi dalam The Global 300 terlibat dalam pertanian. Hampir setiap negara yang terwakili memiliki setidaknya satu koperasi pertanian dalam The Global 300.
Seperempat koperasi dalam The Global 300 merupakan koperasi keuangan; sekitar 30 persen di antaranya adalah koperasi eceran dan grosir.
BACA JUGA: Merayakan Koperasi!? (bagian 2)
Inggris adalah negeri dengan gerakan koperasi yang paling luas dan beragam: pertanian, perumahan, layanan kesehatan, sekolah, energi, supporter sepakbola, notaris, agen perjalanan. Ada 7.000 koperasi yang terdaftar, dimiliki oleh 17 juta anggota.
The Co-operative Group, adalah koperasi konsumen terbesar di Inggris (4,6 juta anggota) dengan beragam bisnis pangan grosir dan eceran; e-pharmacy; jasa asuransi; jasa hukum; jasa pemakaman. Semuanya tersebar di 4.500 outlet. Kelompok ini punya 63.000 pegawai di seluruh Inggris.
Koperasi konsumen menguasai retail pangan di Irlandia (Dublin Food Co-Op); Skandinavia (Coop-Norden), Italia (Coop Italia), Finlandia (S Group yang mengausai 36persen pangsa eceran), Prancis (Coop Atlantique yang punya 7 hypermarkets, 39 supermarkets dan sekitar 200 pasar swalayan), Jerman (The ReWe Group yang punya 3.300 toko eceran).
BACA JUGA: Merayakan Koperasi!? (bagian 1)
Di Jepang, koperasi konsumen juga tumbuh subur dengan jumlah 14 juta anggota. Co-op Kobe adalah koperasi konsumen terbesar di sana 1,2 juta anggota. Di samping memiliki outlet retail, mereka juga menyelenggarakan usaha asuransi, kesehatan dan perumahan; serta punya jaringan koperasi guru sekolah serta universitas.
Sekitar 20 persen rumah tangga di Jepang adalah anggota koperasi reatil, dan sekitar 90persen anggota koperasi adalah perempuan.
Salah satu kekuatan koperasi konsumen di jepang adalah tumbuhnya masyarakat-masyarakat yang sadar dan mendukung pertanian. Produk pertanian yang segar dikirim langsung ke konsumen dari para petani sendiri.