SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah Insan sepakbola Liga Inggris tengah bersiap untuk memboikot sejumlah platform sosial media seperti Twitter, Facebook dan Instagram, sebagai upaya memerangi berbagai tindakan pelecehan dan rasisme yang terjadi secara berkelanjutan terhadap para pemain di seluruh kompetisi di daratan Britania Raya.
Sejumlah klub Liga Inggris di berbagai level kompetisi, bersama badan dan organisasi penyelenggara pertandingan seperti Kick It Out, akan mematikan seluruh akun pribadi pemain ataupun akun official klub di platorm Twitter, Facebook dan Instagram mulai tanggal 30 April hingga 1 Mei.
Dalam pernyataan bersama, mereka mengatakan boikot tersebut bertujuan untuk menekan perusahaan media sosial agar lebih tegas guna memberantas penyebaran berbagai konten kebencian di platformnya masing-masing.
Boikot ini dilatarbelakangi munculnya kemarahan kolektif atas kasus rasisme dan ujaran kebencian yang ditimbulkan oleh oknum orang-orang yang terlibat dalam industri sepakbola.
"Sosial media saat ini menjadi sarang orang-orang rasis. Tindakan kebencian sudah menjadi hal yang sangat normal," kata Sanjay Bhandari, Ketua Kick It Out.
Baca Juga :
Pernyataan bersama itu merujuk juga pada surat terbuka yang ditandatangani seluruh masyarakat sepakbola Inggris. Mereka mendesak perusahaan sosial media untuk menyaring, memblokir dan menghapus berbagai postingan yang menyinggung, serta pihak perusahaan platform diharapkan dapat meningkatkan proses verifikasi setiap akun.
Kasus pelecehan, rasisme dan ujaran kebencian terhadap pemain sepakbola di Inggris sudah sering terjadi, yang terakhir menjadi sasaran dalam beberapa pekan terakhir ada dua pemain Liverpool yakni Trent Alexander Arnold dan Naby Keita.
Menanggapi ancaman boikot tersebut, juru bicara Twitter mengatakan, segala bentuk rasisme dan pelecehan, sama sekali tidak memiliki tempat di Twitter.
"Kami mengutuk segala bentuk rasisme," kata juru bicara Twitter.
Disamping itu, pihak Facebook yang juga memiliki Instagram mengatakan, akan berkomitmen memerangi kebencian dan rasisme di platform mereka.
"Kami tahu ini masalah besar, kami berharap dapat melanjutkan pekerjaan kami dengan mitra industri sepakbola untuk mengatasi masalah ini," kata juru bicara Facebook.
Instagram juga baru-baru ini meluncurkan sebuah fitur baru yang secara otomatis akan melenyapkan berbagai pesan yang terindikasi sebagai ujaran kebencian atau rasis dari akun yang tidak diketahui pengguna.
Pemboikotan sosial media ini telah terjadi sejak awal bulan April 2021. Klub Divisi Championship Inggris Swansea City dan Glasgow Rangers dari klub Liga Skotlandia, telah menonaktifkan akun sosial media official mereka selama sepekan, setelah sejumlah pemain mereka menjadi sasaran rasisme.
Selain itu, kampanye pemboikotan ini juga ramai dilakukan oleh para mantan pesepakbola seperti bintang Arsenal, Thierry Henry yang mengumumkan akan menutup akun media sosialnya sampai perusahaan media sosial tersebut berbuat lebih banyak untuk menghentikan berbagai tindakan pelecehan secara online.