SUKABUMIUPDATE.com - Liga Inggris menjadi kompetisi sepakbola yang memiliki tingkat penonton terbanyak di dunia dibandingkan dengan liga-liga sepakbola lainnya di benua Eropa atau seluruh dunia. Faktanya, liga ini hampir ditonton oleh kurang lebih satu miliar rumah di 188 negara setiap pekannya.
Sejumlah orang memilih menonton pertandingan klub kesayangan mereka masing-masing, tapi ada juga yang memilih menyaksikan pertandingan dari klub manapun termasuk laga klub-klub papan bawah.
Alasan mereka sederhana, Liga Inggris adalah kompetisi paling kompetitif. Persaingan meraih gelar juara tak hanya melibatkan empat klub teratas saja, karena tim-tim papan bawah di Liga Inggris memiliki potensi yang dapat menjungkirkan prediksi.
Berikut 10 alasan mengapa Liga Inggris layak disebut kompetisi sepakbola terbaik di dunia.
- Pemain Liga Inggris
Tidak satupun pemain terbaik di dunia bermain di Liga Inggris, Lionel Messi masih di Barcelona, Cristiano Ronaldo merumput di Serie A bersama Juventus, keduanya adalah eksponen terbaik permainan indah.
Neymar, eksponen ketiga juga tidak bermain di Liga Inggris, Luis Suarez setelah dilepas Barcelona enggan kembali ke Liga Inggris dan lebih memilih bersama Atletico Madrid.
Namun, rasa-rasanya kurang bijaksana menempatkan keunggulan individu sebagai faktor atau syarat kualitas kompetisi sebuah liga. Sepakbola adalah permainan tim, di Liga Inggris hampir setiap klub punya pemain internasional atau pemain tim nasional dari negaranya masing-masing.
Inilah yang membuat perbedaan besar pada kualitas permainan secara keseluruhan. Artinya, setiap pekan penonton Liga Inggris disajikan pertandingan berkualitas kelas dunia meski yang bertanding adalah klub-klub papan bawah.
2. Turnamen Internasional
Mengapa Liga Inggris memiliki banyak pemain berkualitas yang secara teratur berkompetisi dibanding liga lain?
Lihat saja persentase pemain klub-klub Liga Inggris yang berlaga di Euro 2012 dan Piala Dunia 2014. Di Euro 2012, Liga Inggris menyumbang 74 pemain atau 20 persen dari jumlah total pemain yang berlaga di kompetisi tersebut, Bundesliga Jerman berada di urutan kedua dengan 48 pemain, La Liga Spanyol 32 pemain dan Serie A Italia 31 pemain.
Angka serupa juga ditemukan pada Piala Dunia 2014. Jadi, Liga Inggris unggul mutlak dalam hal penyedian creme de la creme atau yang terbaik dari yang terbaik.
3. Stadion
Di Liga Inggris, Anda tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk menemukan stadion kelas satu. Semua stadion di Liga Inggris memiliki fasilitas luar biasa dengan fasilitas lapangan bermain sepakbola yang sempurna.
Tiga dari 10 stadion diantaranya Old Trafford, Emirates dan Anfield mungkin yang terbaik. Namun, sejumlah klub kecil di Liga Inggris sekalipun punya stadion yang dirancang dengan baik.
Southampton FC, misalnya punya Stadion St Mary dengan fasilitas stadion kelas dunia dengan kapasitas 32.600 kursi.
4. Cakupan TV
Ketika BBC pertama kali menyiarkan pertandingan langsung Liga Inggris antara Liverpool vs Everton di tahun 1965, masih segelintir orang yang menyaksikannya di depan layar televisi hitam putih pada saat itu.
Laga sempat terhenti ketika terjadi sebuah drama seekor anjing berlarian di lapangan. Penonton tertawa terbahak-bahak, tidak ada tayangan ulang gol atau insiden pelanggaran, jadi setiap penonton televisi harus melotot di depan televisi tanpa berkedip sedetik pun.
Kini, setelah lebih 40 tahun, Liga Inggris hadir di hadapan layar kaca satu miliar rumah di 188 negara. Pendapatan dari hak siar luar negeri ini sangat luar biasa besar dan pendapatannya didistribusikan secara proporsional ke 20 klub Liga Inggris yang bekerjasama.
5. Sejarah
Inggris adalah pencipta permainan sepak bola modern lalu mengekspor gaya permainannya ke seluruh dunia. Bagi setiap pemain, bermain di Liga Inggris adalah sebuah kesempatan menjadi bagian dari perjalanan sejarah olahraga terhebat ini.
Setiap pemain dari negara mana pun akan membawa tradisi bermain sepakbola Inggris ke negaranya masing-masing. Tradisi bermain sepak bola sederhana yang memicu imajinasi tren sepakbola di seluruh dunia.
6. Persaingan di Liga Inggris
Lihat enam klub teratas di liga mana pun di Eropa dan tanya pada setiap orang, apakah enam klub itu punya kesempatan memenangkan gelar liga?
Hanya di Liga Inggris persaingan panas melibatkan enam klub terjadi. Ketika sebuah klub kehilangan harapan meraih gelar, mereka akan mati-matian bertahan di posisi empat besar agar bisa berlaga di Liga Champions.
Mereka yang berada di posisi lima dan enam akan terus termotivasi mempertahankan posisi karena ingin berlaga di Liga Europa. Jadi, tidak ada pekan-pekan tanpa persaingan di Liga Inggris.
Di Spanyol, publik dunia hanya mengenal dua klub yakni Barcelona dan Real Madrid. Di Italia, hanya ada tiga klub yang sibuk bersaing di papan atas seperti AC Milan, Inter Milan dan Juventus. Di Jerman, Bayern Munchen menjadi kandidat rutin dengan tim-tim di bawahnya silih berganti berusaha menumbangkan FC Hollywood (julukan Bayern, red) tersebut.
Di Prancis, mungkin Anda akan melihat hanya tiga klub seperti Lyon, Monaco dan PSG yang setiap musimnya bersaing. Namun bagaimana dengan Belanda? Kompetisi di negeri kincir angin ini tak bisa dipertimbangkan sebab jumlah klub yang bersaing bisa menurun dari tiga menjadi dua.
Sebagai catatan, hanya di Liga Inggris sebuah klub yang awalnya tak diperhitungkan seperti Leicester menjadi juara Liga Inggris pada musim 2015-2016.
7. Rasio Gol di Liga Inggris
Liga Inggris tidak punya rasio gol tertinggi di Eropa. Hanya Eredivisie Belanda yang rutin di setiap pertandingannya diwarnai tiga gol.
Namun, apa yang dikatakan orang ketika menyaksikan laga dengan banyak gol? Kualitas pemain bertahan terasa meragukan. Padahal, Belanda menghasilkan banyak defender (pemain bertahan, red) hebat yang mampu bersaing di semua kompetisi.
Di Liga Inggris, banyak pemain bertahan hebat tapi canggung. Namun, mereka tahu cara mengatasinya, yaitu dengan bermain kejam. Pemain bertahan Inggris terkenal jago menjegal lawan dan tidak memberi banyak ruang kepada striker.
Di Inggris, semua klub tahu bagaimana caranya bertarung. Setiap pemain belakang tidak boleh membiarkan pemain lawan mencetak gol dengan mudah. Jadi, hanya striker istimewa atau pemain hebat yang subur dalam dua atau tiga musim saja yang mampu mencetak satu gol di setiap pekan.
8. Gaya Bermain di Liga Inggris
Di Liga Inggris, Anda akan melihat gaya bermain yang berbeda-beda. Secara tradisional, Manchester United memainkan gaya bermain menyerang terbuka dengan fokus pada dua sayap serta satu atau dua gelandang pekerja keras yang mencetak gol.
Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola mengembangkan gaya permainan menyerang yang kuat untuk menjadi juara. Mereka memainkan dua playmaker seperti Kevin de Bruyne dan David Silva dengan Sergio Aguero di depan dan Kyle Walker yang memiliki skill kecepatan yang mumpuni.
Arsenal memainkan passing pendek dan cepat selama beberapa musim terakhir. The Gunners (julukan Arsenal, red) sukses mengalahkan lawan dengan gaya tiki-taka, namun gaya bermain seperti itu hilang setelah Arsene Wenger pensiun.
Sebelumnya, Liverpool memiliki tradisi bermain menggunakan gaya operan klasik, mengandalkan lini tengah yang kuat serta striker berkemampuan membaca arah datang bola ke kotak penalti lawan. Kini di bawah kendali sang manajer Jurgen Klopp, semuanya telah berubah dan perubahan strategi yang dilakukan pria asal Jerman itu menjadikan The Reds (julukan Liverpool, red) juara Liga Inggris di musim 2019-2020.
Chelsea pada saat di bawah asuhan Jose Mourinho memperkenalkan permainan ultra defensif dan serangan balik mematikan. Ketika Mourinho pergi, pelatih lain datang silih berganti dan berusaha mengubah permainan The Blues (julukan Chelsea, red) namun tidak ada yang berhasil hingga saat ini.
Di klub lain, West Ham United dan Sheffield United menyajikan permainan klasik Inggris dengan operan-operan panjang. Dulu, Stoke City dan Bournemouth memainkan strategi ini dan dampaknya mereka harus terdegradasi dari kompetisi utama Liga Inggris.
9. Suasana
Di Liga Spanyol, laga yang paling banyak ditonton dan menyita perhatian dunia adalah ketika El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid bertemu. Di Liga Inggris, semua laga yang terjadi baik di stadion Anfield, Old Trafford, St James Park dan Emirates akan selalu dipenuhi penonton dan disaksikan jutaan orang di seluruh dunia.
Di Jerman, jumlah penonton tertinggi terjadi ketika klub Bayern Munchen, Schalke, VfB Stuttgart, Hertha Berlin, Hamburg dan Borussia Monchengladbach berlaga. Rata-rata pertandingan mereka disaksikan 50 ribu penonton karena harga tiket di Bundesliga jauh lebih murah dibanding di Inggris.
10. Uang, Harga Diri dan Gengsi
Apakah Liga Inggris punya pemain dengan gaji termahal di dunia? Jawabannya adalah tidak, sejumlah pemain seperti Mohamed Salah, Sadio Mane, Sergio Aguero dan lainnya tidak datang ke Inggris untuk mendapatkan gaji tinggi, melainkan mereka mengincar sebuah prestise.
Bermain di Liga Inggris mau itu di klub mana pun adalah sebuah kebanggaan bagi pemain sepakbola. Setiap kali ada pemain yang mencetak gol atau membuat gerakan hebat, wajah pemain tersebut akan dilihat oleh satu miliar pasang mata di seluruh dunia.
Sejumlah pemain seperti James Vardy, Ryad Mahrez, Trent Alexander Arnold berhasil dikenal oleh sejumlah brand-brand ambassador dunia. Itu artinya mereka harus siap di endorse oleh sejumlah brand internasional.
Gaji Mohamed Salah di Liverpool adalah 37 juta USD per musim atau sekira Rp 524 miliar per tahun. Paul Pogba 34 USD atau Rp 481 miliar per tahun dan berada di urutan lima dalam daftar tujuh pemain termahal di dunia.
Bandingkan dengan gaji Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang masing-masing mendapatkan 126 USD dan 117 USD atau Rp Rp 1,7 triliun dan Rp 1,6 triliun per tahunnya.
Pemain-pemain muda di Liga Inggris memang mendapatkan gaji yang lebih kecil, tetapi mereka mampu hidup mewah dan menjadi kejaran cewek-cewek cakep hingga mengoleksi mobil mewah.