SUKABUMIUPDATE.com - Belum dimulainya pembelajaran tatap muka di tengah Pandemi Covid-19 ini, menjadi ujian tersendiri bagi sejumlah pedagang makanan ringan yang setiap hari menjajakan dagangannya di sekolah. Cerita itu salah satunya datang dari pelaku usaha tiktak cikur (kencur) di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.
Nidah Nurkomalasari (36 tahun), perempuan yang menggeluti usaha pembuatan tiktak cikur ini mengaku sudah dua tahun ia membuat produk berbahan dasar tepung tapioka tersebut. Konsumen yang dibidik warga Kampung Sindanglengo RT 12/02 Desa Cibadak, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi ini salah satunya adalah siswa sekolah.
Nidah biasa memasarkan tiktak cikur tersebut di beberapa warung yang ada di dekat sekolah. Produk Nidah pun menjadi salah satu makanan favorit karena bisa dipadankan dengan makanan lain seperti bakso, mie ayam, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Tak Tahu Cara Akses BPUM, Testimoni Pengrajin Tiktak Kencur di Surade Sukabumi
"Usaha membuat tiktak cikur sudah hampir dua tahun lamanya," ucap Nidah kepada sukabumiupdate.com, Minggu (15/11/2020).
Nidah berujar, ia tidak memproduksi tiktak cikur itu setiap hari. Dalam satu bulan, ia hanya memproduksi makanan tersebut selama satu pekan. Sehingga tiga pekan yang lain ia gunakan untuk memasarkan produknya.
"Yang kanvas ada tiga orang dengan menggunakan motor. Sedangkan yang membuat ada tiga orang, tenaga ahli satu orang, dan yang mengemas ibu-ibu tetangga sekitar 15 orang," jelasnya. "Seminggu bisa produksi sebanyak 1,5 ton. Namun dengan adanya Pandemi Covid-19, sedikit banyak mempengaruhi percepatan pemasarannya, salah satunya sekolah masih tutup," ucap Nidah.
Nidah menyebut, saat ini produknya tersebut lambat terjual. Bahkan tak jarang, tiktak cikur yang diproduksinya itu tersisa hingga basi.
"Pemasaran masih sekitar wilayah Pabuaran, Sagaranten, dan Jampang Tengah. Ada juga ke luar kota, hanya skala kecil. Untuk harga grosir per pcs itu Rp 350," terangnya.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.