SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Abdul Rachman mengatakan, PKL yang biasa berjualan di dago tak direlokasi ke tempat khusus. Para pedagang masih ditempatkan di dago, namun di lokasi yang tak mengganggu aktivitas pembangunan pedestrian.
"Pembangunan tahap pertama di sebelah utara, PKL di sebelah selatan. Saat pembangunan tahap pertama selesai, tahap kedua di sebelah selatan. Nanti PKL pindah ke sebelah utara. Artinya PKL diberi tempat khusus yang tidak menetap secara permanen," jelas Abdul Rachman kepada sukabumiupdate.com, Rabu (11/11/2020) melalui pesan singkat.
"Karena kawasan ini sejatinya adalah semacam rest area pejalan kaki dan tempat PKL, rencanannya di gedung DPRD setelah direlokasi. Jadi sampai nanti relokasi gedung DPRD terlaksana, PKL masih dibolehkan berdagang di sana," jelasnya.
BACA JUGA: Pembangunan Pedestrian Dago Kota Sukabumi Ditarget Rampung 24 Desember
Abdul Rahman menyebut akan ada pembatasan jumlah bagi PKL yang berjualan nanti setelah selesai pembangunan pedestrian tersebut. "Jumlahnya menyesuaikan. Satu PKL satu lapak. Yang terjadi sekarang satu PKL bisa dua hingga tiga lapak. Jumlah perkiraan 75, yaitu satu PKL satu lapak," pungkasnya.
Di sisi lain, proses pembangunan pedestrian tersebut berpengaruh pada penurunan omset beberapa Pedagang Kaki Lima atau PKL yang biasa berjualan.
Seperti dialami Wati (40 tahun) pedagang warung kecil. "Penghasilan menurun, karena sedang ada pembangunan dan pembeli juga mulai sepi" Kata Wati pada saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (11/11/2020).
"Kalau udah jadi, kan nanti dibatas oleh pemeritah jadi 75 roda yang boleh dagang. Ya, sudah beruntung kita-kita di ijinkan dagang di sini," sambungnya.
BACA JUGA: Kawasan Dago (Djuanda) Kota Sukabumi Dibongkar, Bangun Pedestrian Bernilai Rp 2,6 Miliar
Sementara itu, Asep Sober (34 Tahun) mengaku hanya bisa pasrah saat pengahilannya menurun. "Dari Rp 1,2 juta per hari sekarang hanya Rp 800 ribu. Maunya jualan seperti biasa lagi, tapi kita ikuti aja," kata Asep Sober.
Masih kata PKL di kawasan Dago, Winda (39 Tahun) pedagang ayam goreng mengaku pendapatannya menurun drastis.
"Penghasilan menurun banget. Biasanya dapat di atas Rp 1 juta, kalau sekarang pengen segitu susah, bahkan sampai malam aja paling dapat Rp 500 ribu kalau sekarang. Apalagi kemarin ada yang demo, jadi sepi. Pengen cepat beres aja, jalannya pengen bagus dan pembeli juga bisa lebih banyak lagi," tandas Winda.
Aktivitas pedagang di Jalan Ir H Juanda (Dago) Kota Sukabumi di tengah pembangunan pedestrian.
Diberitakan sebelumnya, dalam pembangunan pedestrian ini Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan pembangunan selama 65 hari mulai dari 26 Oktober-24 Desember 2020 mendatang.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.