SUKABUMIUPDATE.com - Program kartu tani yang diusung pemerintah pusat untuk pengadaan pupuk subsidi belum optimal berjalan di masyarakat. Sejak diterapkan program tersebut pada bulan September 2020 hingga sekarang, masih banyak petani yang tidak mendapatkan pupuk subsidi karena tidak mempunyai kartu tani tersebut.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cicurug, Ridwan mengatakan, di Kecamatan Cicurug terdapat satu desa yang hingga saat ini belum memiliki kelompok tani. Hal itu berdampak pada para petani yang tidak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
BACA JUGA: Pupuk Subsidi di Cicurug Sukabumi Bukan Langka Tapi Kuotanya Habis, Nasib Petani?
"Desa Cisaat sama sekali belum memiliki kelompok tani. Jadi masih banyak pekerjaan rumahnya, karena yang buat kartu tani itu bukan kita tapi pemerintah pusat," terang Ridwan kepada sukabumiupdate.com, Selasa (3/11/2020).
Ridwan mengaku hingga saat ini penerapan kartu tani di masyarakat belum bisa berjalan dengan baik. Masih perlu dorongan pemerintah untuk mensosialisasikan dalam adaptasi program ini. Bahkan berdasarkan temuannya di lapangan, kios penyalur resmi pupuk subsidi di Kecamatan Cicurug tidak bisa mengoperasikan mesin transaksi menggunakan kartu tani.
"Kartu tani ini diberlakukan mulai September 2020, tapi kenyataannya sampai saat ini belum berjalan maksimal. Sebab kios yang ditunjuk resmi sebagai penyalur pupuk subsidi di Cicurug tidak bisa mengoperasikan mesim itu apalagi petaninya," tuturnya
BACA JUGA: Petani di Cicurug Sukabumi Menjerit, Pupuk Subsidi Langka dan Mahal
Hal senada disampaikan Kepala Unit Pelayanan Terpadu Dinas (UPTD) Pertanian wilayah III Cicurug, Dahir. Ia mengatakan, para petani dan penyuplai pupuk subsidi di Kecamatan Cicurug belum siap menjalankan program kartu tani ini. Ada beberapa mekanisme pada program itu yang belum bisa masyarakat pahami.
"Saya kira untuk kartu tani ini belum siap, jadi banyak petani yang tidak terakomodir. Jadi petani itu membeli pupuk dengan cara menggesek kartu tani itu, pada kios yang resmi nanti ada alatnya dan keluar kebutuhan di layar komputer seberapa banyak pupuk subsidi petani itu dibutuhkan. Mungkin itu mekanisme pencairan pupuk yang harus dipahami," tandasnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.