SUKABUMIUPDATE.com – Wilayah Cikembar Kabupaten Sukabumi diprediksi akan melampaui Bogor, Kawarang dan Subang sebagai kawasan industri pilihan investor. Keberadaan jalan Tol Bocimi menurut Konsultan properti Colliers International Indonesia, “menyulap” Cikembar jadi kawasan industri yang akan berkembang pesat .
Prediksi ini dilontarkan oleh Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto, seperti dikutip dari bisnis.com, edisi Jumat 9 Oktober 2020. Colliers International Indonesia sendiri merupakan bagian dari Colliers International, organisasi real estate terbesar di dunia ketiga komersial dengan 502 kantor di 67 negara, termasuk di Indonesia.
Ferry mengataka Cikembar jadi pilihan investor industri karena Bogor tidak memiliki lagi persediaan lahan untuk pengembangan kawasan industri. Selain itu, Cikembar memiliki infrastruktur konektivitas Jalan Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi).
"Bogor tidak ada lagi pengembangan kawasan industry. Pengembangan arah selatan Jakarta akan berada di Cikembar Sukabumi seluas 223 hektare," ujarnya.
Prospek Cikembar jadi kawasan industri karena harga lahan terbilang lebih kompetitif dibandingkan dengan Bogor, Karawang atau Subang. Dia menuturkan selain Cikembar, potensi terbesar di Timur Jakarta masih berada di Karawang dan Subang didorong pengembangan Pelabuhan Patimban.
BACA JUGA: Tol Bocimi dan Double Track Sukabumi Dalam Proses, Bappeda Petakan Ekonomi Kluster
Dia memproyeksikan sampai akhir 2020, harga akan stabil. "Penurunan harga secara keseluruhan diakibatkan penyesuaian exchange rate (dolar AS ke rupiah). Pada 2021 para pelaku masih akan mempelajari kemungkinan kenaikan harga dan itu akan disesuaikan dengan kinerja penjualan masing-masing kawasan," paparnya.
Untuk kinerja kawasan industri secara umum hingga kuartal III/2020, Colliers mencatat tidak ada penambahan lahan, bahkan sampai pertengahan tahun depan. Hal itu dikarenakan pengembang kawasan berfokus pada konsolidasi, tidak mengembangkan lahan dan fokus pada pelayanan tenant yang ada.
Total penjualan dan penyewaan per kawasan pada kuartal III/2020 menurun, hanya tercatat sebesar 27,81 hektare. Adapun perkiraan total penjualan dan penyewaan per kawasan hingga akhir tahun ini capai 120 hektare.
Potensi penyerapan akan datang dari berkembangnya bisnis ecommerce yang membutuhkan gudang, diikuti bisnis yang terkait dengan teknologi. "Ini melejit sejak ada kebijakan Pandemi Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengubah perilaku berbelanja masyarakat," pungkas Ferry (selengkapnya di bisnis.com).
BACA JUGA: Bappeda Pertahankan Pembangunan Strategis di Bidang Infrastruktur, Apa Saja?
Potensi dari kawasan industri Cikembar ini juga jadi perhatian khusus pemerintah daerah. Kepada sukabumiupdate.com, beberapa waktu lalu, Kepala Bappeda Kabupaten Sukabumi Maman Abdurrahman menyatakan pembangunanTol Bocimi seksi II dan double track atau rel kereta ganda terus berjalan.
Sukabumi pun menurut Maman dihadapkan pada rencana pembangunan bandara komersial di Cikembang, Kecamatan Cikembar dan zona Kawasan Industri Khusus (KEK). Dengan pesatnya pembangunan, Maman menyatakan Bappeda sudah mempersiapkan langkah menguatkan sektor-sektor unggulan di Sukabumi.
Update pembangunan tol bocimi seksi 2 Cigombong Cibadak, di daerah perbatasan Ciambar Cicurug (Andri Somantri)
"2020 ini tema pembangunan kita adalah ekonomi berbasis kawasan. Kita membangkitkan sektor-sektor unggulan di masing-masing kawasan dan kita sudah melakukan pemetaan melalui ekonomi kluster. Daerah-daerah tertentu dan menghasilkan (produk) unggulan tertentu kita support," ujar Maman dalam kegiatan silaturahmi Asosiasi Doktor Sukabumi (ADS) di Hotel Tamansari, Kota Sukabumi, Jumat 19 September 2020 lalu.
Mengenai proges pembangunan jalan tol Bocimi seksi II Maman menyatakan sedang berjalan, sama halnya dengan double track. "Mudah-mudahan dalam waktu yang cepat terselesaikan," jelasnya.
BACA JUGA: Intip Pengerjaan Tol Bocimi Seksi II, Sudah Sampe Mana Ya?
Pemda mengakui jika pengembangan kawasan industry baik di Cikembar dan daerah lainnya di Kabupaten Sukabumi sudah memberikan dampak positif pada PAD (Pendapatan Asli Daerah), walaupun belum maksimal. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi menyebutkan kawasan industri menjadi magnet bagi bidang property.
Ditahun 2019 realisasi penerimaan PAD paling besar berasal dari sektor perumahan karena sektor industri itu masuk di kawasan industri. Sementara untuk perizina tiga kawasan industri di Kabupaten Sukabumi, yaitu Cikembar 1, Cikembar 2 dan Ciambar belum terlalu maksimal.
"Sebetulnya kawasan industri ini sudah ditetapkan dengan izin lokasinya berlaku tiga tahun sampai 2021. Investor ini harus bisa membebaskan tanah sampai 2021, tetapi jika tidak tercapai perpanjang satu tahun. Itu pun kalau sudah mencapai 50 persen. Intinya masih dalam proses pembebasan tanah," ungkapnya.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.