SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, mendorong pembentukan koperasi, untuk memperkuat perekonomian desa.
Hal tersebut dipaparkan dalam pemberian motivasi sekaligus pembinaan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kelompok tani, kader desa, Kadus, RT, RW, Ormas dan OKP, bertempat diaula kantor desa, Kamis (13/8/2020).
BACA JUGA: Menteri Agama: Gratis Sertifikasi Halal untuk UMKM Omset di Bawah Rp 1 Miliar
Acara itu juga dihadiri BPD Neglasari, perwakilan dari unsur Kecamatan Lengkong, Polsek Lengkong, Babinsa Desa Lengkong, dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) DKI Jakarta.
Kepala Desa Neglasari, Rahmat Hidayat menjelaskan dalam kegiatan ini dihadirkan sejumlah narasumber dari Jakarta yaitu FSPMI DKI Jakarta. Pembentukan koperasi ini merupakan awal dalam program ketahanan pangan dan penguatan ekonomi desa apalagi saat di tengah pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Coba Adaptasi Digital, Tips Agar UMKM Bertahan di Tengah Pandemi
Melalui kegiatan ini, pemdes melihat respon dan menampung aspirasi dari pelaku UKMM dan petani. "Kami dari pihak Pemdes, tentunya akan mendorong segera mungkin untuk pembentukan koperasi, adapun nanti pengurusnya silahkan dikembalikan kepada pelaku usaha tersebut atau petani," jelasnya.
Untuk potensi UMKM dan penggerak ekonomi yang dimiliki Desa Neglasari saat ini adalah kelompok tani, kemudian kerajinan, dan cemilan khas.
BACA JUGA: Bantuan Rp 2,4 Juta untuk UMKM Cair Agustus Ini
Sementara itu, Ketua pimpinan cabang Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) DKI Jakarta, Kardinal mengatakan, bahwa solusi yang tepat untuk mengatasi krisis ekonomi dan memperkuat ekonomi baik di pedesaan maupun di kota adalah koperasi.
Menurut dia, persoalan antara petani didesa, atau buruh di kota itu sama, terkendala masalah permodalan, ataupun birokrasi yang mereka kurang pahami.
BACA JUGA: Sri Mulyani Sebut Data Jadi Masalah Penyaluran Bansos UMKM
"Solusi terkait kondisi ekonomi, dimana (persoalan) terjadinya kelambatan ekonomi, PHK dimana-mana, orang desa yang kerja dikota kembali ke desa, untuk mengatasi krisis tersebut salah satu jawabannya adalah koperasi," jelasnya.
Dengan berkoperasi inilah, kata Kardinal, nanti buruh bantu petani, petani bantu buruh, atau petani bantu rakyat, ini akan tercover.
BACA JUGA: Ada Bantuan Pembiayaan Koperasi dan UMKM, Daftar ke DPKUKM Kabupaten Sukabumi
Mudah-mudahan, minimal krisis dampak Covid 19 yang sangat masiv ditingkatan masyarakat kota dan desa teratasi dengan adanya koperasi dan kedepannya kemandirian ekonomi secara kemasyarakatan bisa berkembang.
"Artinya dengan adanya kegiatan ini, tukar pikiran antara buruh, tani dan Pemdes, ini akan menjadi pelopor kedepannya untuk menghadapi krisis. (Pada) akhirnya masyarakat bisa mandiri baik itu kerajinan, produk rumahan, serta usaha kecil lainnya," imbuhnya.
BACA JUGA: Pemerintah Kasih Duit Segar Rp 2,4 Juta ke UMKM, Bukan Pinjaman
Ketika masyarakatnya memiliki ide atau gagasan dalam mengembangkan ekonomi, tetap peran kepala desa, pemerintah kabupaten, provinsi dibutuhkan. Pemerintah desa hingga provinsi, kata Kardinal harus bisa menangkap ide atau gagasan dari masyarakat. "Dengan memberi ruang, mempasilitasi dan mendorong untuk kemajuan warganya," pungkasnya.