SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukabumi, Maman Abdurrahman, menyebut pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukabumi setiap tahun mengalami peningkatan.
BACA JUGA: Kepala Bappeda Sebut Program Beasiswa Bupati Sukabumi 2020 Dongkrak RLS
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi, selama lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar 5,85 persen dan terendah sebesar 4,91 persen di tahun 2015. Sedangkan pada 2019 capaian laju pertumbuhan ekonomi mencapai angka 5,75 persen.
"Capaian tersebut tidak terlepas dari aspek efisiensi penggunaan input produksi yang meliputi tenaga kerja, modal, dan bahan baku. Juga peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pembangunan di Kabupaten Sukabumi," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (16/7/2020).
Maman menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukabumi tidak hanya berfokus pada capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), tetapi juga perlu diiringi dengan konsep pertumbuhan yang berkualitas dengan mengedepankan keterkaitan rantai pasok dan nilai tambah (value added) antar komoditas.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menciptakan pembangunan yang berkualitas, sambung Maman, antara lain dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM), yang berdaya saing. "Selain itu pembangunan perekonomian yang berkualitas berorientasi pada permintaan pasar domestik dan global," paparnya.
Disisi lain, melihat kondisi yang terjadi pada tahun 2020, dimana pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, pertumbuhan ekonomi juga diproyeksi mengalami guncangan (shock) akibat perubahan daya beli dan produksi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi.
"Secara nasional Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai -0,4 hingga 1 persen. Rendahnya angka proyeksi tersebut menjadi perhatian bersama, sehingga diperlukan penyamaan langkah dalam rangka memperkuat adaptasi dan ketahanan (resiliensi) selama pandemi Covid-19," jelasnya.
BACA JUGA: Bappeda Susun Stategi Tangani Krisis Ekonomi Pasca Pandemi Corona di Sukabumi
Lebih lanjut, kondisi ini diproyeksi akan membaik pada tahun 2021 dengan proyeksi pemulihan berkisar pada angka 4,5 hingga 5,5 persen. Lonjakan proyeksi tersebut, tambah Maman, dapat tercapai apabila seluruh stakeholders berupaya untuk mempertahankan pola konsumsi yang produktif dan menjaga daya beli pada tingkat mikro.
"Melalui sektor pertanian, pariwisata dan industri yang berwawasan lingkungan yang beradaptasi dengan kebiasaan baru diharapkan terjadi percepatan pembangunan ekonomi. Guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tersebut juga diperlukan semangat membangun dan inovatif dalam menyongsong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sukabumi," tandasnya.