SUKABUMIUPDATE.com – Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang saat ini tengah digodok pemerintah daerah dan provinsi Jawa Barat ditengah pandemi covid-19 diharapkan jadi momentum penataan seluruh aktivitas warga, terutama sektor pariwisata. Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu kawasan dengan potensi wisata alam, diharapkan melakukan penataan menyeluruh untuk mewujudkan sektor pariwisata sebagai lokomotif ekonomi daerah.
Hal ini ditegaskan praktisi pariwisata di Kabupaten Sukabumi, Dadang Hendar merespon tingginya minat kunjungan wisatawan ditengah pandemi covid-19. Ia melihat lonjakan wisatawan ke kawasan objek wisata Pantai Palabuhanratu dan sekitarnya, saat pintu pariwisata kembali dibuka oleh pemerintah daerah merupakan penanda kembalinya dunia wisata setelah mati suri dikepung pandemi covid-19.
“Data kami masa transisi menuju AKB yang dimulai 27 Juni 2020 kemarin memberikan angina segar bagi para pengusaha wisata yang selama ini terpaksa meliburkan seluruh aktivitas. Tingkat hunian hotel atau okupansi menjadi harapan besar bagi industry perhotelan,” jelas pemilik Agusta Hotel ini kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (29/6/2020).
BACA JUGA: Jawa Barat akan Buka Bertahap Tempat Wisata di Zona Biru
Pencabutan maklumat berkumpul bagi warga oleh Polri disambung dengan penghentian PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Jawa Barat merupakan angin segar bagi dunia usaha, khususnya indutri pariwisata. Namun Dadang ikut mengingatkan bahwa kondisi saat ini masih berlangsung ditengah pandemi virus corona yang belum ditemukan vaksinnya.
"Namun tetap menjalankannya anjuran pemerintah, kebiasaan baru tentang prilaku, pelayanan dengan menerapkan protokol kesehatan. Protokol baru kepariwisataan adalah masa depan pariwisata itu sendiri,” ujarnya.
"Ini adalah momentum pemberdayaan untuk menata kembali kepariwisataan agar kedepan bisa lebih baik," sambungnya.
BACA JUGA: AKB di Sukabumi, Kota Masuk Zona Hijau Kabupaten Jadi Biru, Ini Perbedaannya
Karena, lanjut Dadang Hendar masa depan pariwisata Sukabumi ditentukan oleh sikap pribadi masing masing dalam merespon berlangsungnya era AKB ini. Sejumlah protokol kesehatan harus menjadi kesadaran dari pelaku usaha pariwisata sebagai standar pelayanan baru demi kepentingan bersama.
"Insya Allah Sukabumi bisa melaksanakan itu, dan nanti juga kita terbiasa dengan protokol kesehatan ini. Mudah mudahan penyebaran virus corona benar benar bisa dikendalikan dan roda perekonomian dibisnis perhotelan dan kepariwisataan kembali normal," tandasnya.