SUKABUMIUPDATE.com - Wacana pemerintah pusat kembali mengimpor sejumlah komoditas pertanian seperti bawang putih, gula, dan serta beras mendapat reaksi beragam dari masyarakat. Selain ketiga komoditas di atas, impor kedelai juga akan terus dilakukan.
BACA JUGA: FKDB On Farm Sebagai Implementasi Ekonomi Keumatan
Seperti yang disampaikan, Ketua umum Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) sekaligus Pembina Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB), Ayep Zaki, bahwa kebutuhan impor bahan pangan saat ini tak bisa di elakkan. Apalagi sambung dia, di tengah situasi Nasional dan global, terlebih dengan dinyatakannya Virus Corona atau Covid-19 sebagai PANDEMI oleh WHO.
"Wacana impor bahan pangan saat ini, saya yakin itu hanya sebatas pengamanan stok pangan nasional. Namun demikian, saya yakin kedepan kebutuhan pangan akan tercukupi terutama untuk komoditas tanaman padi," ujar pria yang akrab disapa Aa Zaki ini kepada sukabumiupdate.com, Jumat (13/3/2020).
Aa Zaki menegaskan, beberapa bulan terakhir ini, FKDB dengan FKDB on Farm Development terus fokus mengembangkan pola pertanian terpadu yang melibatkan unsur-unsur terkait, seperti perum Bulog dan Pemerintah Daerah di setiap provinsi.
"Dengan langkah-langkah kongkrit dan nyata hasilnya dirasakan oleh masyarakat luas terutama para petani, saya berkeyakinan swasembada beras akan segera bisa kita capai," tutur Zaki.
BACA JUGA: FKDB On Farm Bangkitkan Pertanian Sigi Pasca Gempa dan Tsunami 2018
Ia menjelaskan, pencapaian panen yang dilakukan oleh FKDB on Farm memang sangat baik dan signifikan, besaran peningkatan panen rata-rata di atas 30 persen. Bahkan ada yang mencapai 63 persen (tergantung kondisi tanah sebagai media tanamnya) sudah dibuktikan oleh satuan kerja FKDB on Farm dengan andalan penggunaan pupuk organik batubara dan nutrisi esensial.
"Dengan kerja sama dari seluruh stakeholder terkait target swasembada pangan dan dengan dukungan regulasi pemerintah yang demikian baik, mudah-mudahan ketahanan dan kedaulatan pangan benar-benar dapat dibuktikan."
"Kami saat ini memang fokus untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman padi, target 10 ribu hektar di tahun pertama dan 100 ribu hektar pada tahun berikutnya akan benar benar kita implementasikan dan itu hanya dari FKDB on Farm. Tentu saja target kedaulatan pangan ini menjadi tanggung jawab semua pihak bukan saja FKDB, oleh karena itu kami sangat terbuka untuk kerja sama dengan semua pihak," tandasnya.