SUKABUMIUPDATE.com - Masker menjadi barang langka di sejumlah daerah termasuk di Sukabumi setelah virus Corona mewabah. Sejak Januari, beberapa apotek di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi tak menjual masker karena persedian yang kosong.
"Masker sudah dua bulan tidak ada," ujar Nuraeni, Owner Apotek Andalan kepada sukabumiupdate.com, Rabu (4/3/2020).
BACA JUGA: WNI Positif Corona, Terawan: Yang Sehat Enggak Usah Pakai Masker
Selain masker, hand sanitizer atau sabun cuci tangan juga banyak dicari di apotek yang berada di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Namun hand sanitizer juga kosong.
Menurut Nuraeni, sejak pemerintah mengumumkan adanya positif Corona di Indonesia pada Senin (2/3/2020) pagi lalu pada sorenya masyarakat berbondong-bondong mencari hand sanitizer. Pengelola apotek sudah memesan hand sanitizer ke ke distributor namun belum juga datang dan dari distributor nai harganya pun naik.
BACA JUGA: Virus Corona Masuk Indonesia, 5 Orang yang Wajib Pakai Masker
"Untuk pencuci tangan dijual harga normal Rp 13 ribu. Cuman untuk sekarang belum tahu. Soalnya barang ini baru dipesan dua hari lalu dan belum datang. Katanya bakalan ada kenaikan sedikit," jelasnya.
Kondisi serupa juga dialami Apotek Nuraini, di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Masker dan sabun pencuci tangan kosong diapotek ini.
BACA JUGA: Heboh Produsen Masker Ilegal, Bagaimana Cara Membedakan Masker Abal-Abal?
"(sejak) tiga minggu pencuci tangan sudah gak ada. Kalau masker (dari) Januari sudah kosong," kata Asisten Apotek Nurani, Rika.
Rika mengatakan, sudah mencoba memesan hand sanitizer kepada distributor di Bandung namun harganya naik sehingga apotek tak menjualnya. Untuk hand sanitizer semprot awalnya Rp 15 ribu, namun semenjak menyebar virus Corona naik menjadi 25 sampai 30 ribu.
"Semenjak mahal kita ga jual lagi soalnya mahal. Tapi banyak yang nanyain," jelasnya.