Sesar Cimandiri Aktif, Alasan Kenapa Perumahan di Sukabumi Jangan Kaleng-kaleng

Sabtu 14 Desember 2019, 00:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Dua lembaga dari Amerika, ARC (American Red Cross) dan USAID (United State Agency for Internaional Development) memilih Kota Sukabumi sebagai pilot project program kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi. Berada di atas sesar (patahan) aktif Cimandiri membuat sistem perencanaan yang dibangun di Sukabumi, termasuk perumahan harus berorientasi keselamatan penghuninya, kuat, kokoh, tahan guncangan gempa bumi, bukan kaleng-kaleng.

Patahan Cimandiri adalah sesar aktif yang garis patahannya memanjang dari barat ke timur wilayah Sukabumi bagian selatan. Bentuk morfologinya terekam dalam bentangan Teluk Pelabuhan Ratu hingga selatan Kota Sukabumi berupa kelurusan sepanjang lembah Cimandiri.

URC dan USAID tidak asal memilih Kota Sukabumi untuk program pengembangan sistem  komunikasi kebencanaan akibat gempa bumi. Penelitian awal yang dirilis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada 2006, Sesar Cimandiri terbagi dalam lima segmen, yaitu segmen 1 antara Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, Segmen 2 Citarik-Cadasmalang, segmen 3 Ciceureum-Cirampo, segmen 4 Cirampo-Pangleseran, dan segmen 5 Pangleseran-Gandasoli.

Pergerakan sesar ini tercatat bergerak 4 hingga 6 mm per tahun dengan bentuk patahan yang bergeser ke kiri (left lateral). Para peneliti mengindikasikan bahaya risiko bencana gempa bumi sepanjang jalur patahan Cimandiri ini. 

Melihat catatan sejarah kebencanaan gempa bumi yang terjadi sejak awal abad 19 menunjukkan bahwa Sesar Cimandiri bertanggung jawab terhadap gema bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982), gempa bumi Padalarang (1910), serta gempa bumi Sukabumi (2011), dan banyak lagi gempa-gempa lainnya hingga saat ini tahun 2019.

Fakta ini yang harus menjadi rujukan utama warga yang ingin memiliki hunian atau berinvestasi properti di Sukabumi. “Bencana alam seperti gempa bumi adalah salah satu hal yang tidak bisa kita hindari, khususnya di Sukabumi. Akan lebih baik kita lebih teliti dalam memilih objek investasi properti, banyak yang harus kita teliti dengan benar dan pertimbangkan, kuncinya kualitas bahan bangunan dan perencanaan pembangunan,” ungkap praktisi perumahan di Jawa Barat, Dadang Yuda kepada sukabumiupdate.com, Kamis (12/12/2019).

Dadang Yuda ikut mengomentari program yang tengah dijalankan oleh dua lembaga independen Amerika Serikat bersama Pemerintah Kota Sukabumi. Apakah akan berpengaruh pada sektor properti yang saat ini sedang tumbuh cepat di Sukabumi, baik kota maupun kabupaten?.

“Berpengaruh bagi pengembangan yang asal-asalan dan tidak berpengaruh bagi pegiat perumahan yang mengedepankan kualitas. Kita bicara kualitas tidak akan merusak potensi keuntungan dari investasi sektor property itu sendiri,” tegasnya.

Dadang Yuda mencontohkan bahkan salah satu kunci perumahan yang mengedepankan kualitas ditengah ancaman bencana alam seperti Sukabumi adalah pemilihan desain hunian, pemilihan bahan bangunan dan pengawasan ketat saat proses pembangunan. Perumahan di Sukabumi harus kuat dan kokoh, bisa dilihat dari pemilihan bahan bangunan yang ditawarkan pada konsumen.

“Kalau kita bicara yang awam saja, masyarakat itu sudah paham pondasi cakar ayam cocok untuk kawasan rawan gempa, tapi tak cukup disana. Berapa titik pondasi cakar ayam yang dipakai?, ukuran besi dan ring yang dipakai? ini lebih menjamin kekuatan dari bangunan itu sendiri terhadap guncangan gempa,” sambung dia

Seperti rumah tipe bangunan 37. 49 hingga 54 untuk satu lantai, menurut Dadang Yuda harus memiliki minimal 16 titik pondasi cakar ayam dengan ketebalan pondasi minimal 70 centimeter. Tidak cukup disana, besi yang dipakai harus minimal ukuran 10 full dengan cincin besi ring ukuran 6.

“Bata merah jumbo adalah jaminan tahan guncangan karena kekuatannya melegenda. Desain rumahpun harus tidak berlebihan dengan banyak coran tanpa besi yang tidak perlu. Artinya harus desain itu harus efektif bukan hanya pemanis,” sambung pria yang juga sebagai owner Dayuharta Residence ini lebih jauh.

Terakhir Dadang Yuda menegaskan calon pembeli perumahan di Sukabumi baik kota dan kabupaten harus selektif dan kritis untuk masalah yang satu ini. Karena terkait kekuatan bangunan yang berdiri di kawasan dengan resiko bencana alam tinggi.

“Bukan berarti rumah yang kuat kokoh harus mahal, karena hitungan saya rumah ideal kuat di Sukabumi yang rawan gempa bumi bisa dijangkau dengan harga Rp 500 hingga Rp 600 jutaan untuk tipe bangunan 36 hingga hingga 54. Rumah idaman harus menjamin keselamatan penghuninya, sayang juga kalau asal murah tapi cepat rusak dan akhirnya mengeluarkan uang yang sama besarnya untuk sedikit-sedikit perbaikan,” pungkasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)