SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat menegaskan, musim kemarau panjang yang terjadi selama tujuh bulan ini, tidak berpengaruh terhadap kebutuhan pangan. Bahkan cenderung Surplus (kelebihan).
BACA JUGA: Persiapan UPTD Pertanian Jampang Kulon Sukabumi Hadapi Musim Tanam
"Bulan ini (November 2019, red) akan ada penen padi di sekitar 8.300 hektare. Hasil panen tersebut mencukupi untuk kebutuhan beras dalam sebulan ke depan bahkan lebih," ujar Sudrajat kepada sukabumiupdate.com, Senin (25/11/201).
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya Oktober 2019, kata Sudrajat, panen hanya di lima ribu hektare sawah. Sehingga bisa dikatakan hanya mencukupi untuk kebutuhan dan tidak ada stok.
"Setiap lima hektare itu dapat menghasilkan sekitar 25 hingga 30 ton padi dan kebutuhannya 25 ton perbulan. Jadi cuma pas-pasan saja," paparnya.
Sedangkan di Desember 2019 mendatang, sambung Sudrajat diprediksi akan panen sekitar tujuh ribu hektare sawah. "Desember juga masih aman, padahal 7 bulan di Jampang dan enam bulan di daerah utara musim itu kemarau," ucapnya.
Sudrajat menjelaskan, luas lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi ini mecapai 55.300 hektare dan dari satu hektare lahan itu bisa dua sampai tiga kali panen.
BACA JUGA: Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Beri Bocoran Program di 2019
Selama musim kemarau ini, sambung Sudrajat pihaknya terus berusaha mengantisipasi lahan yang mengalami kekeringan, seperti membangun saluran irigasi dan pompanisasi. Sehingga produktifitas petani terus berjalan.
"Saya berharap kepada petani atau pengusaha beras agar hasil produksinya tidak langsung dipasok ke luar daerah tetapi, harus memenuhi permintaan pasar lokal, sehingga kebutuhan warga terpenuhi," tandasnya.